Tepat pukul 12.15 WIB, Rabu 4 Mei 2011, perjalanan detikOto bersama Suzuki Hayate pun dimulai.
Layaknya pengendara lain, detikoto pun menggunakan perlengkapan motor yang tentu mengutamakan safety riding. Dengan menggunakan helm, jaket berukuran tebal, sarung tangan dan sepatu tentunya membuat perjalanan bersama Suzuki Hayate lebih berkesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa mencapai spot pertama detikOto pun harus melintasi padatnya arus jalanan kuningan yang menuju SPBU pertamina yang berada di kuningan Jakarta. Kami pun mencoba bahan bakar non subsidi yang beroktan 92.
Setelah spot pertama selesai dengan menjawab teka-teki yang diberikan untuk bisa melaju ke spot selanjutnya. Kami pun harus melanjutkan perjalanan dibilangan tebet Jakarta selatan.
Akhirnya detikoto pun harus melintasi perjalanan melalui jalan MT. Haryono, menuju kawasan tebet, dan langsung menuju museum Fatahillah Jakarta Barat. Namun detikOto pun merasakan cengkeraman nyaman yang ditawarkan Hayate begitu dirasakan di saat awal perjalanan.
Dengan posisi tangan serta badan yang proposional membuat detikoto merasakan kenyamanan. Tubuh Hayate yang tidak terlalu kecil layaknya saudara sebelumnya Suzuki Spin, ataupun dengan saudara kembarnya Suzuki Skywave yang berukuran besar membuat skutik terbaru ini jauh lebih nyaman dibandingkan keduanya.
Di saat kemacetan dijalanan ibukota Jakarta, benar saja ukuran tubuh sangat menentukan kenyamanan dalam berkendara.
Tubuh yang tidak terlalu besar membuat Suzuki hayate ini mampu meliak-liuk diantara mobil, bus serta bajaj yang menjadi ikon dari Jakarta.
Untuk sistem suspensi yang ditawarkan Hayate kali ini pun terbilang baik, karena suspensi yang dimiliki armada terbaru dari Suzuki ini sangat lembut dalam segala medan jalan apa pun karena memiliki double shock belakang yang bisa menambah kenyamanan anda.
Tampilan sporty dan dinamis yang ditawarkan Hayate kali ini pun terasa di saat dalam perjalanan.
Saat kami melintasi Jl. Salemba Raya menuju ke Museum Fatahillah kami bisa merasakan kecepatan Hayate yang bisa menembus 105 km/jam. Hal ini juga yang menjadi perbedaan antara saudara-saudara sebelumnya.
Ini pun menandakan sistem yang ditawarkan karburator dengan mengambil udara langsung dari luar, sangat berfungsi. Selain itu suara mesin yang terdengar pun lebih halus terdengar.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini