Kesempatan langka ini dimanfaatkan detikcom untuk mencoba New MegaPro hingga titik tertinggi Bromo, Penanjakan.
Sebelum mencapai titik ini, New MegaPro harus melewati lautan pasir sepanjang 5 km. Akibat roda belakang yang lebih besar dibanding generasi sebelumnya, maka kecepatan stabil pada laju 30km/jam. Motor hanya terseok ketika pasir setinggi roda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi jika harus berpapasan dengan hardtop maka menjadi semakin menguji kehandalan mesin New MegaPro ini.
Awalnya, melihat medan tersebut detikcom sempat ragu. Apalagi rute menanjak cukup memakan waktu 1 jam. Namun semua menjadi sirna ketika New MegaPro layaknya kuda Mustang yang dengan gagah berlari melintasi medan terjal tersebut. New MegaPro tak pernah kehabisan tenaga. Sayang,Β saat masuk gigi 2 dan menambah kecepatan, kami harus mengurangi kecepatan karena berpapasan dengan hadtop atau menemui tikungan dengan tanjakan curam.
Di tanjakan paling curam, New MegaPro melaju di gigi 1 dengan stabil. Getaran mesin tak teras. Suara deru knalpotpun halus. Monoschok dan shockbaker layaknya ayunan yang stabil.
Hingga akhirnya New MegaPro pun mencapai area parkir view point Penanjakan. Dari sinilah wisatataawan dapat memandang panorama Bromo, gunung terindah ke 3 di dunia versi lonely planet.
Kehahati-hatian pun harus diterapkan saat menuruni Penanjakan. Disinilah remΒ New MegaPro menjawab medan. Double rem cakram menjadikannya stabil unttuk pengereman mendadak. Tidak slip serta mencengkeram kuat.
(/)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?