Isu tersebut berangkat dari berita media online dan berbagai blog di Jepang.
Namun, berita pengunduran diri Ghosn itu ditepis oleh Nissan.
Seperti dikutip dari Autoevolution, Jumat (2/7/2010) juru bicara Nissan, Katherine Zachary menyatakan berita miring itu tidak benar. Itu hanya pendapat pribadi yang subjektif dan tidak berdasarkan fakta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ghosn mengatakan pada Mei 2009 jika tidak akan meletakan jabatannya
hingga perusahaan mobil asal Jepang itu mendapatkan keuntungan. Dan Ghosn
sendiri tidak ada rencana untuk meninggalkan Nissan. Ghosn pun pernah mengeluarkan pernyataan yang dikutip banyak media.
"Jika Anda mundur sekarang, Anda tidak akan mundur namanya, tapi desersi," begitu ujar Ghosn seperti dikutip Reuters.
Ghosn dikirim Renault yang memiliki 44 persen saham Nissan di tahun 1999 untuk memimpin pabrikan terbesar ketiga di Jepang ini.
Sebelumnya Ghosn pun memang telah mengatakan harapannya untuk tetap berada di Jepang untuk 10 tahun lagi.
Pejabat Renault yang ketika pertama kali datang ke Nissan sebagai chief operating officer ini meyakini bahwa Nissan akan kembali dapat merasakan keuntungan penuh di tahun 2011 mendatang dengan asumsi permintaan mobil dunia ada di kisaran 54 juta unit dan nilai dolar tidaklah lebih dari 95 yen.
"Ada banyak peluang, tidak ada keraguan. Pertanyaannya hanyalah, apakah Anda dapat meraih peluang itu," ujar Ghosn.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah