Harta Wakil Presiden Ma'ruf Amin tercatat naik sekitar Rp 1 miliaran sepanjang periodik 2023. Begini isi garasi Ma'ruf Amin.
Harta kekayaan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengalami peningkatan. Terpantau dalam laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), yang disetor Ma'ruf pada 29 Maret 2024 hartanya naik 7,84 persen atau sebesar Rp 1.112.684.666 dibandingkan laporan sebelumnya.
Total ada empat aset besar yang dilaporkan Ma'ruf. Aset pertama berupa tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 9.123.900.000. Total ada 10 aset tanah dan bangunan dengan nilai Rp 9 miliaran itu. Lokasinya keseluruhan berada di kota Depok. Aset tanah dan bangunan Ma'ruf itu tercatat naik 22,9 persen atau sebesar Rp 1,7 miliar dari perolehan periode sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi Garasi Ma'ruf Amin
Aset terbesar kedua berupa kas dan setara kas. Kas dan setara kas Ma'ruf Amin nilainya mencapai Rp 4.821.694.917. Aset kas itu turun 10,86 persen dibandingkan laporan periodik sebelumnya.
Aset ketiga terbesar berupa alat transportasi dan mesin. Nilainya Rp 1,1 miliar yang terdiri dari dua model mobil, berikut rinciannya. Isi garasi Ma'ruf Amin.
1. Mobil Honda CR-V Prestige tahun 2021, hasil sendiri senilai Rp 500 juta
2. Mobil Toyota Fortuner 2.8 VRZ 4x2 tahun 2022 hasil sendiri senilai Rp 600 juta
Dibandingkan dengan laporan periodik sebelumnya, isi garasi Ma'ruf Amin itu tidak berubah. Namun jika dibandingkan lagi dengan perolehan periodik 2021, nilainya meningkat 90,64 persen atau sebesar Rp 523 juta. Pada tahun 2021, wakil presiden 2019-2024 itu hanya memiliki Honda CR-V Prestige.
Terakhir ada surat berharga. Surat berharga yang dimiliki Ma'ruf Amin itu nilainya Rp 256 juta atau sama dengan perolehan 2022. Secara total, harta kekayaannya mencapai Rp 15.301.594.917. Mantan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) itu juga diketahui tak memiliki utang sama sekali.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai