Intip Garasi Suhartoyo yang Terpilih Jadi Ketua MK Pengganti Anwar Usman

Jakarta -

Hakim konstitusi Suhartoyo dipilih secara aklamasi oleh 8 hakim MK (Mahkamah Konstitusi) untuk menjadi Ketua MK menggantikan Anwar Usman. Menilik sisi lain dari Suhartoyo, apa saja koleksi mobilnya?

Dicuplik dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Suhartoyo memiliki total kekayaan sebesar Rp 14.748.971.796 (Rp 14,7 miliaran). Harta itu disampaikan pada 14 Maret 2023 periodik 2022 saat menjabat sebagai hakim MK.

Sebagian besar kekayaan Suhartoyo merupakan aset tanah dan bangunan senilai Rp 6.486.585.000 (Rp 6,4 miliaran), harta bergerak lainnya Rp 188 juta, kas dan setara kas Rp 7.264.386.796 (Rp 7,2 miliaran).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus isi garasinya Suhartoyo melaporkan punya tiga unit mobil senilai Rp 810 juta. Dua di antaranya merupakan mobil bergaya SUV jaman dulu. Berikut rinciannya;

1. Mobil Toyota Hardtop tahun 1982 senilai Rp 100 juta
2. Mobil Jeep Wilys tahun 1960 senilai Rp 60 juta
3. Mobil Alphard tipe G tahun 2018 senilai Rp 650 juta

Tidak ada sepeda motor dalam daftar harta Suhartoyo. Semua status kendaraan diperoleh atas hasil sendiri.

Berdasarkan rangkuman detikcom, Kamis (9/11/2023), Suhartoyo lahir pada 15 November 1959. Karier hakimnya dimulai dengan menjadi calon hakim di Pengadilan Negeri (PN) Bandar Lampung pada 1986. Setelah itu kariernya malang melintang di dunia peradilan Indonesia. Seperti tugas di PN Curup, PN Tangerang dan PN Bekasi.

Hingga akhirnya Suhartoyo dipercaya menjadi Ketua PN Jaksel pada 2011 sebelum dipromosikan menjadi hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar pada 2014. Dalam hitungan bulan, Suhartoyo lalu dipilih MA menjadi hakim konstitusi menggantikan Ahmad Fadlil Sumadi.

Suhartoyo terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru menggantikan Anwar Usman. Hal itu disampaikan hakim konstitusi Saldi Isra dalam konferensi pers usai Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH). Saldi Isra sendiri diberikan amanah oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK) untuk memimpin RPH pemilihan Pimpinan MK yang baru.