Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan resmi dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Didik dicopot gara-gara alasan tak mampu mengendalikan inflasi dan menurunkan harga beras di Cimahi. Bicara isi garasi, ini koleksi kendaraan Dikdik.
Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Dikdik memiliki total harta kekayaan senilai Rp 4.562.937.171. Harta itu dia laporkan pada tanggal 19 Februari 2022/Periodik - 2021. Dikdik kala itu masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Cimahi.
Dari total harta kekayaan itu, senilai Rp 3.500.000.000 berbentuk tanah dan bangunan. Kemudian harta bergerak lainnya Rp 346.900.000, kas dan setara kas Rp 489.037.171.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya untuk harta berupa alat transportasi dan mesin nilainya Rp 227.000.000, terdiri dari Nissan Terrano 2002 Rp 57.000.000, Honda BR-V 2015 senilai Rp 165.000.000, dan terakhir Honda BeAT 2015 seharga Rp 5.000.000. Semua kendaraan yang dimiliki Didik merupakan hasil beli sendiri.
Sebelumnya Dikdik dinilai tak mampu menekan inflasi dan menurunkan harga beras di wilayahnya. Pencopotan pun jadi konsekuensi yang harus diterima olehnya. "Saya sudah berkali-kali menyampaikan pada Kota Cimahi, inflasinya tinggi, berasnya naik tidak turun-turun," kata Mendagri Tito.
Merespons hal tersebut, Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan bahwa pihaknya menerima apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat. Dikdik juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan inflasi di Kota Cimahi.
"Apapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat melalui Kemendagri, pada dasarnya kami sangat support. Pada kesempatan ini pula saya sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya pada bapak Mendagri yang telah mempercayakan jabatan wali kota pada saya," ujar Dikdik saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (9/10/2023) seperti dikutip dari detikJabar.
"Betul bahwa itu (penanganan inflasi) menjadi salah satu penilaian kinerja kepala daerah, antara lain dilihat dari capaian penanganan inflasi. Sudah kami jelaskan bahwa kami berusaha sedemikian rupa, all out, tapi semuanya kami kembalikan ke pemerintah pusat," kata Dikdik.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah