Ahmad Sahroni Jadi Ketum HDCI, Setujukah Moge Boleh Masuk Tol?

ADVERTISEMENT

Ahmad Sahroni Jadi Ketum HDCI, Setujukah Moge Boleh Masuk Tol?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 30 Jan 2023 12:06 WIB
Gaya Sederhana Ahmad Sahroni yang Suka Makan Nasi Bungkus
Ahmad Sahroni terpilih jadi Ketum HDCI periode 2023-2028 Foto: Instagram
Jakarta -

Ahmad Sahroni didapuk sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2023-2028. Soal usulan moge masuk tol, Ahmad Sahroni saat ini tidak menyetujui wacana tersebut dengan alasan keselamatan.

"Sebagai Ketua Umum HDCI baru, saya belum setuju untuk saat ini dikarenakan perlu kajian sangat mendalam dan harus melalui proses yang cukup panjang," kata Ahmad Sahroni saat dihubungi detikcom, Senin (30/1/2023).

Untuk diketahui, Ahmad Sahroni terpilih sebagai Ketua dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) HDCI di Bali pada 27-28 Januari 2023. Dia mengungguli Komjen (Purn) Nanan Soekarna.

Sahroni, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR, melanjutkan, infrastruktur tol dan kondisi lalu lintas di Indonesia saat ini berbahaya untuk dilintasi pengguna moge.

"Dengan keadaan jalan tol yang kita miliki sekarang ini, jumlah kendaraan yang begitu banyak yang berakibat kemacetan itu sangat rentan terjadinya kecelakaan lalu lintas," tambahnya lagi.

Permintaan Motor Gede Boleh Masuk Jalan Tol

Diberitakan detikcom sebelumnya, usulan moge masuk tol diutarakan oleh Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI). Dia ingin moge masuk tol untuk menghindari keresahan masyarakat ketika melintas di jalur-jalur non tol.

"Untuk mengurangi masyarakat yang marah-marah kalau kita lewat. Kita tidak minta di jalur tol semua," kata Irianto, belum lama ini.

Lebih lanjut, Rian menambahkan pemilik moge juga sudah memberikan pendapatan buat negara karena pajak motor gede yang lebih tinggi dibanding motor atau kendaraan lain.

"Kita ini sudah bayar pajak belasan juta ke pemerintah setahun, masa kita (nggak) kasih prioritas, giliran sepeda (bangun jalur) aja, sampai mengeluarkan anggaran puluhan miliar aja (pemerintah) mau kok," ujar dia.

Pakar keselamatan berkendara, Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu yang juga aktif di organisasi klub moge merespons usul moge minta masuk tol. Menurutnya ketertiban masyarakat Indonesia di tol belum mencerminkan budaya disiplin berlalu lintas, apalagi jika dicampur dengan moge.

"Ketertiban berlalu lintas di Indonesia tidak mencerminkan ketika berada di jalan tol. Kita lihat lajur untuk menyalip jadi lajur lane hogger, sehingga banyak orang tidak sabar mengambil bahu jalan sebagai jalur lintas cepat," ujar Jusri belum lama ini.

Jusri lebih setuju jika moge boleh masuk tol jika diberi pembatas seperti di tol Bali Mandara dan Suramadu.

"Dengan kekacauan ini saya tidak setuju kalau aturan moge masuk jalan tol disamaratakan untuk infrastruktur seluruh jalan tol di Indonesia. Dengan kata lain saya akan setuju kalau motor masuk jalan tol bilamana infrastrukturnya dibuat sebagaimana di Bali atau di Madura," kata Jusri.

"Kalau seandainya ada koridor khusus sepeda motor saya setuju. Karena sepeda motor, opini saya ini melindungi keselamatan para pengendara motor, dan melindungi juga keterlibatan orang-orang tidak berdosa akibat terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan mobil atau roda empat lebih," jelas dia.



Simak Video "Kasus Adam Deni Disebut Ajang Nyalon DKI 1, Ini Kata Ahmad Sahroni"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT