Saat mobil sedan tampil menawan dengan sejuta fitur mewah yang menjanjikan kenyamanan, rupanya hal itu tidak terlalu menarik bagi kebanyakan para prajurit atau mantan tentara. Banyak prajurit dan mantan tentara yang memilih memiliki mobil yang punya kesan gagah nan tangguh, mobil double cabin menjadi salah satunya.
Hal itu juga yang dirasakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY lebih memilih untuk mengendarai mobil double cabin alias pikap kabin ganda dibanding jenis kendaraan lain.
Menurutnya, para prajurit dan mantan tentara malah rela memodifikasi ulang mobil-mobil tua untuk mendapatkan kendaraan yang punya kesan garang. Terbukti, sampai sekarang, masih banyak purnawirawan TNI yang menyimpan jip-jip militer klasik peninggalan Perang Dunia ke-II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut juga berlaku untuk AHY yang lebih memilih untuk menggunakan mobil double kabin Nissan Navara untuk beraktivitas.
"Sebelum bisa membeli Nissan Navara, mobil pertama yang saya beli adalah kendaraan bekas, Kijang kapsul keluaran tahun '90-an akhir. Tapi mobil ini tidak hanya dipakai sendiri. Saya mempersilakan para anggota memakai mobil tersebut jika ada yang sakit atau ada istri anggota yang mau melahirkan. Karena saat itu ditugaskan di Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad 305/ Tengkorak di Karawang, Jawa Barat," cerita AHY.
Dari Kijang kapsul AHY beralih ke Suzuki Escudo keluaran tahun 2000-an awal. Ini kendaraan yang banyak dipakai perwira TNI pada saat itu. Selang beberapa tahun, AHY mengganti mobilnya dengan Mitsubishi Strada L200 double cabin warna hitam. Mobil kabin ganda kerap dipakai di pertambangan atau perkebunan, sehingga jarang terlihat di perkotaan, AHY pun langsung mempermak tampilannya agar terlihat lebih gagah.
![]() |
"Saat bertugas di Kostrad, kendaraan Komandan Batalyon pada waktu itu adalah KIA Sportage, yang dibeli dari hasil pengadaan tahun 2000-an. Double cabin yang saya gunakan menjadi bahan percakapan dan menginspirasi para atasan. Karena sukses memodifikasinya seperti kendaraan pasukan perdamaian PBB Kontingen Garuda (2006-2007)," kata AHY.
Karena melihat modifikasi yang dilakukan dirinya, waktu itu Mabes TNI memilih Mitsubishi Strada L200 double cabin sebagai kendaraan dinas bagi para perwiranya dan komandan satuan. Namun dirinya sempat mengendarai double cabin merk Isuzu OZ, saat bertugas sebagai Kepala Seksi Operasi tahun 2011 di Brigif Lintas Udara-17/Kujang, Pasukan elite di jajaran Kostrad.
Baca juga: Nissan Sudah Lama Nggak Jualan March |
"Mobil Isuzu OZ ini lungsuran dari kendaraan dinas Komandan Brigade," AHY menambahkan.
AHY menceritakan, di dunia militer Indonesia ada semacam tradisi jika Komandan mendapatkan kendaraan dinas baru, maka kendaraan dinas lamanya akan dihibahkan kepada bawahannya. AHY pun berkesempatan mengendarai mobil Isuzu OZ. Tak lama ada di tangannya, mobil itu langsung dia permak.
Selanjutnya ketika AHY ditugaskan menjadi Komandan Batalyon Infanteri 203/Arya Kamuning di Tangerang (2015-2016), sebagaimana para Komandan Batalyon lainnya, ia diberi fasilitas kendaraan dinas dari TNI merk Mitsubishi Triton double cabin warna hijau. Sampai sekarang, AHY masih tersenyum saat ingat bagaimana kendaraan double cabin-nya bisa menjadi inspirasi bagi para jenderal atasannya.
![]() |
Menjelang akhir tahun 2016, AHY mengambil keputusan untuk mundur dari dinas militer aktif, dan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tapi kecintaanya pada mobil garang tidak berubah. Ia kembali memilih Nissan Navara jenis double cabin yang kemudian dimodifikasi sehingga menjadi lebih gagah, sebagai kendaraan kampanye saat itu.
AHY menggunakan kendaraan ini untuk melakukan gerilya lapangan, mendatangi 44 kecamatan di seluruh DKI Jakarta. Sampai sekarang kendaraan Nissan Navara ini masih dipakai.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?