Cerita Pendiri Nissan, Merantau dan Memulai Karier dari Mekanik

Cerita Pendiri Nissan, Merantau dan Memulai Karier dari Mekanik

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 25 Jun 2020 14:24 WIB
Logo Nissan
Logo Nissan Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Nissan jadi salah satu merek mobil yang wara-wiri di jalan dunia. Mulanya pendiri Nissan adalah sosok darah bangsawan yang memulai karir menjadi mekanik.

"Berani melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain," begitu keyakinan utama Yoshihuke Aikawa.

Yoshisuke Aikawa, merupakan pria yang lahir di desa Ouuchi (sekarang merupakan kota Yamaguchi) di Prefektur Yamaguchi pada 6 November 1880.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia sejatinya merupakan seorang keturunan bangsawan: Ayahnya adalah kepala Keluarga Aikawa ke-10, seorang penguasa lokal yang melayani klan Choshu, dan Ibunya adalah keponakan dari Kaoru Inoue, tokoh sentral dalam klan Choshu yang kuat.

Tapi meski berlatar belakang keluarga yang kuat, Aikawa bisa memilih apa saja yang dia sukai untuk profesinya. Saat mengikuti program pascasarjana, ia memutuskan untuk bekerja sebagai mekanik, menerima hanya 45 sen per hari di Shibaura Seisakusho (sekarang Toshiba). Di mana ia bekerja tanpa mengungkapkan identitas dan latar belakang akademiknya.

ADVERTISEMENT

Tekadnya untuk masuk ke industri manufaktur dimulai saat dia hampir mengalami sakit parah saat di universitas. Hal ini membentuk keinginannya untuk terlibat dalam pekerjaan yang memberinya rasa hidup dan yang pada akhirnya menuntunnya untuk bekerja di bidang tersebut.

Ia juga dihormati akan pilihannya untuk menjalani kehidupan sederhana, yang dapat dilihat dari foto-fotonya, dengan potongan rambut yang dimilikinya sepanjang hidupnya, seperti seorang samurai.

Pendiri Nisssan Yoshisuke AikawaPendiri Nisssan Yoshisuke Aikawa Foto: Nissan

Kemudian Aikawa pergi ke Amerika Serikat di mana ia mendapatkan pekerjaan sebagai mekanik di sebuah pabrik besi tuang milik Gould Coupler Co., bekerja selama lebih dari setahun untuk mempelajari berbagai teknologi dan teknik.

Saat itu bersamaan lahirnya General Motors, ia menyaksikan bagaimana industri otomotif di AS lahir. Aikawa merasa bahwa industri otomotif memiliki potensi yang tidak terbatas.

Ia memilih untuk kembali ke Jepang dan mendirikan beberapa perusahaan serta membeli beberapa perusahaan lainnya. Ia mulai dikenal oleh industri dan masyarakat akan kemampuannya sebagai pengusaha muda yang dinamis.

(Halaman selanjutnya: Pulang ke Jepang mendirikan pabrik mobil)

Aikawa dengan cepat yakin akan peluang mobil dan industri mobil di masa depan, terlebih ia bersikeras bahwa Jepang perlu memproduksi mobil-mobil superior.

Pada awal tahun 1930-an, Aikawa menilai saat tersebut merupakan waktu yang tepat dan mengurus pendirian Jidosha Seizou KK di Yokohama pada 26 Desember 1933, yang didirikan bersama Nihon Sangyo. Jidosha Seizou melahirkan merek Datsun pada era 1930-an dengan filosofi matahari yakni kata "sun" dimaknai sebagai "the rising sun."

Pada rapat pemegang saham pertama, yang diadakan pada 30 Mei 1934, Jidosha Seizou KK berganti nama menjadi Nissan Motor Co., Ltd. karena menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Nihon Sangyo. Inilah kelahiran Nissan Motor dalam nama dan kenyataan.

Volume produksi tahunan pada tahun 1933 hanya sebesar 202 unit ketika fasilitas produksi berlokasi di Osaka, tetapi melonjak menjadi 940 unit pada tahun 1934 ketika fasilitas dipindahkan ke Yokohama.

Pada tahun 1935, ketika jalur konveyor sepanjang 70 meter selesai, pembuatan kerangka mobil dan bodi terintegrasi dimulai, berkat hal tersebut produksi tahunan mencapai 3.800 unit. Produksi meningkat menjadi 6.163 unit pada tahun 1936 dan 10.227 unit pada tahun 1937, menjadikan Nissan produsen mobil terbesar di negara-negara Asia di antara beberapa perusahaan yang dibiayai dengan modal Jepang. Nissan juga telah mulai mengekspor mobil, meski volumenya masih kecil.

Pendiri Nissan menggambarkan kisah perjuangan anak muda yang tak berpuas diri, meski dilahirkan dalam keluarga terhormat serta posisi yang dapat diperoleh melalui latar belakangnya, Aikawa Yoshisuke bekerja di garis depan sebuah lokasi produksi hanya sebagai seorang mekanik pabrik dan bekerja keras untuk memperoleh keterampilan teknis.

Ia juga mengabdikan dirinya untuk masa depan industri mobil Jepang. Tidak hanya sebagai pendiri Nissan Motor tetapi juga sebagai tokoh besar yang menulis halaman penting dalam sejarah industri mobil Jepang. Pun rekam jejak Nissan kini masih berdiri dan bersaing secara global.


Hide Ads