Sebagai informasi, Ghosn ditangkap aparat Jepang pada bulan November 2018 atas tuduhan manipulasi pendapatan, menggunakan uang Nissan untuk investasi pribadi dan membayar saudarinya sebagai konsultan pribadi dengan biaya yang mahal. Semua tuduhan itu dibantah Ghosn. Ghosn kabur dari Jepang setelah menaiki kereta peluru Shinkansen dari Tokyo ke Osaka. Kemudian dia naik pesawat jet menuju Istanbul dan Lebanon.
Saat konferensi pers di Beirut, Ghosn menyebut penangkapannya merupakan bagian dari komplotan untuk menggulingkannya dari kekuasaan sambil memanfaatkan sistem hukum Jepang. Dikutip CNN Business, Ghosn membuat keputusan meninggalkan Jepang setelah menilai bahwa dirinya tidak akan menerima persidangan yang adil.
"Saya tidak meninggalkan Jepang untuk bersembunyi di suatu tempat. Saya meninggalkan Jepang karena saya mencari keadilan dan saya ingin membersihkan nama saya," katanya.
Baca juga: Carlos Ghosn Klaim Keluarganya Jadi Incaran |
Diberitakan Reuters, Ghosn mengklaim dirinya adalah korban dari konspirasi untuk menggulingkannya dari pucuk pimpinan produsen mobil Nissan. Dia melarikan diri dari Jepang karena ia tidak dapat membela diri terhadap tuduhan pelanggaran keuangan yang tidak berdasar.
Laporan DW menyebut, Ghosn menilai tuduhan skandal keuangan itu tidak benar. "Beberapa teman Jepang saya berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan pengaruh Renault pada Nissan adalah dengan menyingkirkan saya," kata Ghosn.
Simak Video "Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn Diburu Interpol"
[Gambas:Video 20detik]