Rupaya, berkendara mobil dari Jakarta dan masuk ke negeri Tirai Bambu tersebut harus mengeluarkan biaya ekstra. Di antaranya ialah untuk tour guide, pembuatan SIM dan STNK lokal, serta perizinan masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah biaya untuk guide-nya itu sehari mungkin bisa US$ 150. Tapi enak sih kalau ramai, bisa di-sharing. Di China asik tapi, infrastruktur bagus dan banyak hal yang bisa dilihat," tambahnya.
Hauwke juga mengungkapkan, bagi Otolovers yang ingin touring ke China harus membuat SIM dan STNK lokal. Hal itu bisa dilakukan di tempat.
"Di China juga kita harus buat SIM lagi, karena kan bahasanya beda. Kalau kita SIM Internasionalnya bahasa Inggris, tidak bisa baca tuh dia," paparnya.
"Lalu dibuatkan STNK lagi, nanti dapat pelat nomor lokal. Itu kegunaannya untuk masuk tol, dia nge-detect platnya untuk mirroring," lanjut Hauwke.
Selain itu, peraturan di sana pun cukup ketat. Tour guide-nya sangat tepat waktu. "Tiap hari, bangun itu jam 05.00, sarapan jam 6 pagi, saat pukul 07.00 waktu setempat sudah jalan lagi. Ketat banget," tutup Hauwke. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?