"Oplet tahun 1957, ditawar katanya mau 1 miliar. Nggak mau gue jual pokoknya. Udah lama ditawarnya, hampir setahun dua tahun. Yang nawar juga orangtua, bukan anak muda, umur 70 tahunan dah," terang Rano saat ditemui di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu.
Ia pun menjelaskan asal usul mobil tersebut yang dibelinya tanpa surat-surat lengkap karena hanya untuk sekedar properti syuting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinetron Si Doel Anak Sekolahan hadir pada tahun 1990-an dengan cerita soal kehidupan anak betawi bernama Doel (Rano Karno) yang mengejar cita-citanya menjadi 'Tukang Insinyur' hingga masalah perjodohan dan cinta segitiga.
Kesederhanaan dialog dan cerita menjadikan penonton seolah dekat dengan keseharian yang ditampilkan dalam sinetron tersebut. Mungkin sinetron tersebut menjadi salah satu penggambaran kondisi Ibukota di era 1980 akhir hingga 1990-an, di mana kota Jakarta sudah mulai memberlakukan pelarangan moda transportasi bernama Oplet.
Ada banyak cerita soal asal nama Oplet sendiri, seperti Opel Let (Opel Kecil) hingga Ostin (Diambil dari nama mobil Austin). Oplet sebenarnya sudah mulai 'punah' sejak pelarangan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Pranolo pada tahun 1979. Namun kembali dihadirkan dalam sinetron tersebut sebagai mata pencaharian Doel dan keluarganya.
Berkat Oplet biru dan tua tersebut, Doel berhasil menjadi Tukang Insinyur dan membuat bangga Babeh hingga berlari-lari keliling kampung. Pertemuan dengan Sarah, hingga banyak kejadian lainnya terjadi berkat Oplet tersebut. (ass/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP