Babu harus ditinggal ayahnya pada saat usia masih sangat muda dan harus hidup dalam kemiskinan bersama ibunya. Ayahnya dahulu memiliki sebuah salon, kemudian saat meninggal diambil alih oleh pamannya.
Babu membantu pamannya disana dan dibayar Rp 1.000 perharinya kala itu. Babu hidup dalam kesulitan bersama ibu, nenek, dan saudaranya. Bahkan untuk membeli makanan dan pakaian saja tidak mampu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya membeli baju sekolah setahun sekali. Saya pernah mengembalikannya ke guru karena sobek dan tidak bisa membeli yang baru. Kami hanya makan satu kali sehari di siang hari, itu juga sisa dari makan di tempat ibu bekerja," ucap Babu.
Kemudian saat berusia 13 tahun Babu mulai menjadi tukang koran agar bisa membantu membiayai keluarganya. Hingga sebelum masuk masa kuliah Babu mengambil salon dari pamannya. Babu tak memiliki modal apapun kecuali kegigihan untuk menjadi sukses seperti sekarang.
Ia kemudian merenovasi salon dan mempekerjakan dua orang karyawan di salonnya. Menjalani bisnis bukanlah hal yang mudah. Babu harus menghadapi para pekerjanya yang tak konsisten. Butuh waktu tiga bulan bagi Babu hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi tukang cukur.
"Kala itu saat saya sedang menunggu para pekerja ada seorang pria datang dan meminta saya untuk mencukur rambutnya. Saya bilang saya tak mengerti bagaimana cara mencukur rambut tetapi ia meyakinkan saya bisa melakukannya," cerita Babu.
"Kemudian saya potong rambutnya dan mungkin ia menyukainya hingga membayar dua kali lipat. Dan hingga saat ini ia masih menjadi pelanggan saya," lanjut Babu.
Babu akhirnya memutuskan untuk menjadi tukang cukur sendiri di salonnya dan setahun setelahnya ia mengambil kursus cukur rambut di Singapura.
Penghasilannya sebagai tukang cukur ditabung oleh Babu untuk membeli mobil. Ia lalu membeli sebuah mobil van dengan bantuan uang dari kakeknya hingga menggadaikan rumah.
Mobil itu selanjutnya disewakan oleh Babu untuk mendapatkan uang tambahan. Babu mendapatkan kontrak pertamanya dari bisnis sewa-menyewa mobil dari perusahaan Intel. Pelan-pelan ia membesarkan perusahaan rentalnya itu.
![]() |
Pada pertengahan tahun 2000, Babu dikirimi proposal oleh Mercedes-Benz menawarkan mobil barunya. Rupanya mobil tersebut sudah menjadi incaran Babu sejak dahulu dan ini merupakan kesempatan. Babu merogoh tabungannya serta meminjam uang di bank untuk membeli mobil itu.
"Bisnis ini semakin baik dari tahun ke tahunnya. Setahun setelahnya saya kembali membeli Mercedes-Benz," jelas Babu.
Saat ini Babu telah memiliki lebih dari 400 mobil termasuk mobil mewah di dalamnya seperti BMW, Mercedes, Jaguar, dan Rolls-Royce Ghost. Babu bahkan menjadi orang ketiga yang membeli Mercedes-Maybach S600 di Bengaluru.
"Menjalani bisnis seperti yang saya jalani bisa jadi menakutkan. Pada 2011 saya membeli mobil Rolls Royce yang sangat mahal dan pajak mobil tersebut juga sangat tinggi. Saya bahkan hampir bangkrut dan harus menjual perhiasan istri saya. Banyak orang menyuruh untuk menjual mobil itu. Namun saya tetap mempertahankan dan setahun setelahnya saya berhasil mengelolanya lagi," tutur Babu. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah