Batasi Pengendara Motor di Jalan Protokol Itu Bukan Solusi

Batasi Pengendara Motor di Jalan Protokol Itu Bukan Solusi

Ruly Kurniawan - detikOto
Rabu, 23 Agu 2017 15:59 WIB
Foto: Ismail (detikhot)
Malang - Kendaraan bermotor akan dibatasi ruang geraknya di beberapa jalan protokol di Jakarta, rencananya pada 12 September 2017 akan berlaku masa percobaan dan akan benar-benar berlaku pada 11 Oktober 2017.

Keputusan tersebut pun menuai pro dan kontra bagi para pecinta kendaraan roda dua, seperti Imam Darto selaku presenter yang sekaligus penggemar motor.

Ditemui oleh detikOto pada hari Rabu (23/08/2017) di kawasan Bromo, Jawa Timur, Imam Darto mengungkapkan keputusan tersebut tidak memberikan solusi untuk mengurangi kemacetan Ibu Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membatasi gerak kendaraan bermotor ini tidak memberikan solusi kalau saya lihat ya. Karena cuma akan pindahkan kemacetan doang. Sama aja," papar Darto.

Dirinya menganalogikan, bila sekarang volume kendaraan di Rasuna Said ada 1.000 motor tiap harinya, ketika jalur tersebut ditutup volume disekitaran jalan Rasuna Said akan membengkak.

"Orang yang biasa jalan di Rasuna Said akan bingung pasti mau lewat mana. Mereka nantinya akan ambil jalan ke Tebet, Sarjo, dan jalan-jalan kecil sekitarannya. Otomatis jalur tersebut akan malah tambah macet karena ketumpahan motor dari arah Rasuna Said," tambahnya.

Keputusan tersebut, menurutnya, harus berbanding lurus dengan infrastuktur yang telah disiapkan agar tepat sasaran.

"Kalau ga dibarengi infrastruktur ya jadinya akan seperti air aja. Ditutup di satu jalur, mereka akan membanjiri jalur-jalur sekitarnya. Hasilnya, keputusan tersebut tidak mencapai solusi, akan sama aja. Malahan, bakal buat tambah macet jalur lainnya," tutup Darto. (lth/lth)

Hide Ads