Jika sebelumnya ia menggunakan mobil jenis hatchback, saat ini dirinya menggunakan mobil jenis crossover asal Jepang.
"Kalau sebelumnya hatchback karena emang dasar Jerman yang penting efisien sesuai kebutuhan, karena kan kalau nyetir biasa berduaan aja ya palingan bertiga-berempat, maksimal 4 deh nggak pernah berlima, berenam, bertujuh deh jadi kalau kaya gitu mobil segitu cukup lah," kata Arifin saat berbincang dengan detikOto, di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arifin dirinya beralih ke mobil jenis crossover atau Low-SUV bukan hanya karena ukurannya yang lebih besar namun juga ground clearance yang lebih tinggi untuk menerjang genangan-genangan air ketika hujan di Jakarta.
"Gue banyak di Senopati yang kalau hujan sebentar aja genangan udah dimana-mana nah itu serem lihatnya dan pernah kejebak genangan saking seremnya itu harus dorong, di tengah ujan dorong dibantu sama mas-masnya disitu sampai ke tempat yang lebih tinggi dikit, jadi karena itu pilih SUV yang lebih tinggi. SUV yang lebih tinggi udah nanya soal genangan dan banjir gimana dia bilang sampai sedengkul pun aman asal nggak statis," tutur Arifin.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?