3 Aksi Gila Johnny Darmawan Saat Memimpin Toyota

3 Aksi Gila Johnny Darmawan Saat Memimpin Toyota

- detikOto
Kamis, 03 Apr 2014 10:46 WIB
3 Aksi Gila Johnny Darmawan Saat Memimpin Toyota
Jakarta - Toyota di bawah pimpinan Johnny Darmawan menjadi produsen yang begitu berkuasa di dunia otomotif tanah air. Pangsa pasar mencapai 35 persen dengan rekor penjualan mobil per tahunnya hingga 430.000 tahun 2013 lalu memperlihatkan kelihaian Johnny dalam mempertahankan Toyota di singgasana pasar otomotif nasional.

Untuk membuat Toyota sebesar sekarang, tentunya perlu sebuah langkah yang revolusioner dari seorang CEO. Johnny pun tak peduli jika disebut sebagai CEO 'gila'.

Berikut beberapa aksi 'gila' Johnny yang detikOto rangkum dari buku 'Kiprah Toyota Melayani Indonesia 2002-2014' terbitan Kompas Gramedia.

1. 'Berani' dengan Orang Jepang

Bukan hal yang gampang bagi Indonesia untuk meyakinkan Toyota Jepang, kalau Indonesia adalah pasar mobil yang bagus.

Dalam 5 tahun pertama menjabat sebagai Presdir PT Toyota-Astra Motor Johnny tak jarang bolak-balik ke Jepang untuk meyakinkan orang Jepang.

"Akhirnya mereka respek terhadap saya. Saya tetap teruskan agenda kunjungan seperti itu hingga sekarang," ujar Johnny dalam buku tersebut.

1. 'Berani' dengan Orang Jepang

Bukan hal yang gampang bagi Indonesia untuk meyakinkan Toyota Jepang, kalau Indonesia adalah pasar mobil yang bagus.

Dalam 5 tahun pertama menjabat sebagai Presdir PT Toyota-Astra Motor Johnny tak jarang bolak-balik ke Jepang untuk meyakinkan orang Jepang.

"Akhirnya mereka respek terhadap saya. Saya tetap teruskan agenda kunjungan seperti itu hingga sekarang," ujar Johnny dalam buku tersebut.

2. Membuat Taksi Pertama Toyota

Kecuali di Jepang dengan Toyota Crown, Toyota tidak pernah membuat taksi. Namun Johnny mengubah kebiasaan itu dengan membuat armada taksi dari Soluna.

Taksi itu kemudian dinamakan Limo untuk mempertahankan image dari sedan Soluna. Meski sempat mendapat protes dari Toyota sendiri dan pengguna Soluna, Johnny tetap melanjutkannya dan akhirnya hal itu berbuah manis.

"Itu sejarah Toyota mau masuk ke Taksi. Sekarang ada Limo khusus untuk taksi, itu gara-gara Toyota Indonesia," ujarnya.

2. Membuat Taksi Pertama Toyota

Kecuali di Jepang dengan Toyota Crown, Toyota tidak pernah membuat taksi. Namun Johnny mengubah kebiasaan itu dengan membuat armada taksi dari Soluna.

Taksi itu kemudian dinamakan Limo untuk mempertahankan image dari sedan Soluna. Meski sempat mendapat protes dari Toyota sendiri dan pengguna Soluna, Johnny tetap melanjutkannya dan akhirnya hal itu berbuah manis.

"Itu sejarah Toyota mau masuk ke Taksi. Sekarang ada Limo khusus untuk taksi, itu gara-gara Toyota Indonesia," ujarnya.

3. Teori Kuda untuk Penjualan Toyota

Setiap harga BBM naik pasti akan membuat penjualan mobil lesu. Hal ini terjadi pada tahun 2005. Saat itu penjualan Toyota hanya berkisar 2.600 unit sampai 2.900 unit. Namun dalam waktu 6 bulan, penjualan mobil Toyota bisa mencapai 3 kali lipat. Padahal jumlah tenaga penjual sedikit.

"Waktu itu saya pakai teori kuda, kuda itu kalau dikasih rumput di depannya, larinya tidak tanggung-tanggung," ujar Johnny.

Rumput itu adalah insentif untuk para tenaga penjual. Jika target penjualan 500 unit dan tenaga penjual bisa membukukan 600 unit maka ada tambahan keuntungan buat si tenaga penjual.

Johnny pun tak ragu mendatangi para tenaga penjual yang mencetak rekor dan mengajak mereka makan malam dan berfoto bersama. "Mereka jadi termotivasi dengan cara seperti itu," ujarnya.

3. Teori Kuda untuk Penjualan Toyota

Setiap harga BBM naik pasti akan membuat penjualan mobil lesu. Hal ini terjadi pada tahun 2005. Saat itu penjualan Toyota hanya berkisar 2.600 unit sampai 2.900 unit. Namun dalam waktu 6 bulan, penjualan mobil Toyota bisa mencapai 3 kali lipat. Padahal jumlah tenaga penjual sedikit.

"Waktu itu saya pakai teori kuda, kuda itu kalau dikasih rumput di depannya, larinya tidak tanggung-tanggung," ujar Johnny.

Rumput itu adalah insentif untuk para tenaga penjual. Jika target penjualan 500 unit dan tenaga penjual bisa membukukan 600 unit maka ada tambahan keuntungan buat si tenaga penjual.

Johnny pun tak ragu mendatangi para tenaga penjual yang mencetak rekor dan mengajak mereka makan malam dan berfoto bersama. "Mereka jadi termotivasi dengan cara seperti itu," ujarnya.
Halaman 2 dari 8
(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads