Sensasi Gila Naik Yamaha WR 155 R di Trek Pasir Bromo

Sensasi Gila Naik Yamaha WR 155 R di Trek Pasir Bromo

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 23 Agu 2023 20:45 WIB
Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur.
Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo. Foto: Doc. YIMM.
Jakarta -

Redaksi detikOto berkesempatan menjajal Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur. Kami memenuhi undangan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai produsen kendaraan. Bagaimana impresi kami setelah menjalani sesi tersebut?

Sebelum 'menaklukan' Bromo, saya sebagai tim penguji detikOto dan rombongan dibekali materi edukasi seputar trabasan. Setelah itu, kami dipinjamkan riding gear lengkap seperti helm, kacamata, jersey, pelindung dada-kaki-siku, sarung tangan dan sepatu.

Perjalanan dimulai dari dealer utama Yamaha di kawasan Malang, Jawa Timur sekira pukul 12.00 WIB. Saya bersama awak media lain lebih dulu melintasi trek on road selama kurang lebih sejam. Perasaan antusias dan khawatir bercampur ketika saya tiba di gerbang masuk bertulisan 'Taman Nasional Bromo'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut cerita kami 'menaklukkan' Bromo dengan Yamaha WR 155 R yang telah dipasangkan komponen pemendek seperti lowering kit dan low down seat.

Pengalaman Berkesan

ADVERTISEMENT
Yamaha WR 155 R di Bromo.Yamaha WR 155 R di Bromo. Foto: YIMM

Ini merupakan pengalaman pertama saya melintasi trek pasir Bromo menggunakan motor trail, atau secara khusus Yamaha WR 155 R. Mulanya, ada rasa khawatir berlebih, mengingat ketebalan pasir yang cukup dalam. Tantangannya dua: roda sulit berputar dan pandangan terganggu.

Saya bersama rombongan menuruni perbukitan sebelum turun ke area berpasir. Debu mulai beterbangan dan mengaburkan pandangan. Bahkan, awak media lain satu per satu jatuh usai tak mampu menjaga keseimbangan.

Meski 'terciprat' debu, namun rem cakram Yamaha WR 155 R masih bisa bekerja dengan baik. Sementara penggunaan ban model tahu juga membuat motor lebih 'berdaya' saat melintasi medan pasir.

Ayunan Suspensi

Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur.Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur. Foto: Doc. YIMM.

Meski WR 155 R yang saya pakai sudah dipasangi lowering kit dan low down seat hingga posturnya turun 8 cm, namun ayunan suspensinya tetap nyaman. Ketika melintasi undakan tinggi di permukaan pasir Bromo, komponen tersebut masih mengayun dengan baik alias tak bottoming atau jedag-jedug.

Bagi saya, ayunan suspensi WR 155 R terasa 'pas' dan tak berlebihan. Sebab, kalaupun dibuat terlalu empuk, maka pengendara akan kesulitan ketika melintasi medan-medan berat.

Asik Diajak Nanjak

Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur.Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur. Foto: Doc. YIMM.

Secara performa, Yamaha WR 155 R tak perlu diragukan. Motor ini punya tenaga dan torsi terbesar di kelasnya. Itulah mengapa, saat diajak menanjak, saya tak menemukan masalah berarti.

Ketika rombongan bergerak dari kawasan berpasir menuju desa Ngadisari dan Bromo Hills, medan yang kami lintasi didominasi lintasan menanjak. Saya bisa menaklukkan trek tersebut dengan baik. Kuncinya satu: pintar-pintar memainkan gas.

Sebagai catatan, Yamaha WR 155 R menggunakan mesin 155 cc dengan teknologi VVA yang mampu memuntahkan tenaga 12,3 KW dan torsi 14,3 Nm.

Lincah

Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur.Naik Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, Jawa Timur. Foto: Doc. YIMM.

Setelah puas menjelajahi trek berpasir, saya dan rombongan dibawa trabasan ke puncak gunung. Lintasan yang kami lalui kebanyakan jalan setapak dengan alang-alang atau rerumputan tinggi. Lintasan sempit tersebut penuh lika-liku dengan satu-dua tikungan yang mematah.

Namun, sekali lagi, ketangkasan Yamaha WR 155 R teruji di medan sulit tersebut. Motor itu terasa sangat manut saat diajak meliak-liuk mengikuti alur jalan. Hanya saja, level manutnya tak setinggi model regular atau tanpa komponen pemendek.

Sensasi Gila

Yamaha WR 155 R di Bromo.Yamaha WR 155 R di Bromo. Foto: YIMM

Mengendarai motor trail seperti Yamaha WR 155 R di trek pasir Bromo, menurut saya, menghadirkan sensasi gila yang menyenangkan. Rasanya tentu berbeda dengan trabasan di hutan atau perbukitan biasa. Sebab, keberadaan pasir, ketinggian dan suhu dingin membuat semuanya terasa spesial.

Secara keseluruhan, saya tak menemukan hambatan berarti saat 'menaklukkan' trek pasir dan tanjakan Bromo. Bahkan, perjalanan yang semula membuat saya khawatir justru berakhir bahagia dan mengesankan.




(sfn/dry)

Hide Ads