Piaggio Indonesia memperkenalkan kampanye 'Safety in Style'. Sejalan dengan kampanye itu, motor-motor Vespa pun mendapatkan pembaruan dari sisi safety atau fitur keamanannya.
Dua motor andalan Piaggio Indonesia, yaitu Vespa Sprint dan Vespa Primavera kini mendapatkan perangkat keamanan anti-lock braking system (ABS). Berkendara dengan dua skuter matik (skutik) kembar tapi beda itu jadi lebih pede berkat pengereman yang dibekali ABS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Skuter Listrik Vespa Masuk ke Indonesia? |
Piaggio Indonesia sebenarnya sudah meluncurkan Vespa Sprint dan Primavera ABS sejak April 2018 lalu. Tapi, tak ada salahnya jika mencoba langsung kedua skutik ini.
Kali ini, detikOto membahas soal Vespa Primavera ABS. Cukup puas menguji Vespa Primavera ABS ini di jalan raya Jakarta. Selain bisa bergaya dengan desain skutik khasnya, detikOto juga mencoba sistem keamanan baru di Vespa Primavera ini, yakni perangkat ABS.
Baca juga: Vespa Luncurkan Sprint Carbon |
Bagaimana impresinya? Simak ulasan ototes Vespa Primavera ABS berikut.
1. Desain
Vespa Primavera ABS (putih) dan Vespa Sprint ABS (oranye) Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Vespa Primavera 150 i-get ABS mewarisi nuansa eksklusif dan anggun dari Vespa 946. Tapi, garis bodi khas Vespa tetap dipertahankan.
Kesan elegan bisa dilihat dari bagian depan. Vespa Primavera 150 i-get ABS ini memiliki desain lampu depan yang bulat. Ditambah lagi dengan spion yang juga bulat.
![]() |
Sedikit ke bawah, terdapat semacam garnish di bagian spatbornya. Hal itu menambah kesan elegan pada Vespa Primavera ini. Begitu juga peleknya yang desainnya elegan dengan lima palang.
Kalau dilihat dari samping, garis desain khas Vespa tetap ada. Misalnya bagian bodi samping yang cembung, dek yang datar dengan garis-garisnya khasnya hingga jok dengan jahitan yang elegan.
Vespa Primavera 150 i-get ABS dibekali pelek 12 inci. Di depan, terdapat suspensi depan tunggal dengan pegas heliks.
![]() |
Di instrument cluster terdapat layar LCD kecil yang memperlihatkan informasi berupa sisa bahan bakar, odometer, trip A dan trip B, serta jam. Speedometer analog ditunjukkan dengan jarum. Tak lupa, di balik joknya terdapat bagasi yang cukup luas, muat untuk menyimpan helm open face.
Di bagian belakang, terdapat lampu belakang yang juga khas Vespa. Desain lampu belakangnya tetap mempertahankan gaya khas Vespa. Dan di Primavera ini handle atau behelnya berbentuk melingkar, berbeda sedikit dengan Sprint yang agak ke bawah.
2. Posisi Riding
Foto: Ruly Kurniawan
|
Tapi, jok Vespa Primavera ABS ini terbilang cukup tinggi. Untuk orang-orang yang tidak terlalu tinggi akan sulit menapakkan kaki ke aspal. Sebab, joknya yang lebar membuat paha sedikit lebih mengangkang ketika menurunkan kaki. Sekadar diketahui, ketinggian jok Vespa Primavera ABS ini mencapai 780 mm.
Ada catatan lagi ketika kita menjadi pembonceng. Duduk sebagai pembonceng di skutik ini sedikit lebih ribet. Kaki harus agak ke depan dan menapak ke dek karena tidak ada footstep untuk penumpang di sana. Dan jok untuk penumpangnya pun rata.
3. Spesifikasi
Vespa Primavera sudah usung teknologi i-get. Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Mesin menggunakan sistem pendingin sirkulasi udara tekan. Sementara suplai bahan bakar melalui injeksi elektronik. Bahan bakar bisa disimpan di tangki berkapasitas 8,5 liter. Tenaga dari mesin dialirkan melalui transmisi otomatis CVT.
Di depan terdapat suspensi lengan tunggal dengan pegas helikal dan peredam kejut hidrolik tunggal dengan aksi ganda. Di belakang, ada peredam kejut hidrolik tunggal dengan empat tingkat setelah kekerasan.
Untuk pengereman, terdapat rem cakram 200 mm dengan sistem ABS di depan. Tapi, di belakang massih pakai rem tromol 140 mm.
4. Tarikan Lebih Mulus
Foto: Ruly Kurniawan
|
Meski begitu, tak ada salahnya sesekali kita membejek gas Primavera ABS ini. Rasanya tarikan Vespa Primavera ABS dengan mesin i-get 154,8 cc ini jauh lebih halus.
Dulu, mesin Vespa memang terasa getarannya. Tapi sekarang, getaran-getaran itu sudah hilang dan jauh lebih mulus untuk berakselerasi.
Saking halusnya, mengendarai Vespa Primavera ABS ini malah jadi lebih sering ngegas. Akselerasinya begitu mulus sehingga membuat pengendaranya ingin ngegas terus.
Jarum speedometer dengan cepat bergerak naik ketika detikOto mencoba gaspol. Kecepatan 80-90 km/jam pun dengan mudah dicapai di jalan yang agak lowong.
Meski begitu, mengendalikan Vespa Primavera ABS juga masih terbilang mudah. Walaupun dari segi bobot skutik ini agak berat, ketika dijalankan cukup enteng juga kok.
Apalagi untuk menikung-nikung. Motor tetap stabil meski dibawa menikung sampai miring-miring.
5. Pengereman Lebih Menggigit dengan ABS
rem depan Vespa Primavera dengan perangkat ABS. Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Sistem ABS ini terdiri dari unit kontrol dan sensor yang memonitor serta menentukan kekuatan pengereman. Teknologi ini secara otomatis mengintervensi proses pengereman dan menghindari kondisi roda terkunci. Unit kontrol Vespa Primavera 150 i-get ABS melakukan penyesuaian pengereman secara terus menerus hingga 10 kali per detik. Teknologi ABS di skutik ini terletak di roda depan dan beroperasi saat pedal tangan kanan diaktifkan.
Tapi, ABS ini hanya ada di roda depan. Karena di bagian belakang masih menggunakan rem tromol. Jadi, roda belakang masih berpotensi terkunci ketika pengereman keras. Meski begitu, kalau mau pengereman keras atau ngerem mendadak sampai berhenti, rem depan justru seharusnya yang lebih dominan. Jadi, ABS di depan saja sudah cukup sebenarnya.
detikOto sempat mencoba mengerem mendadak. Hasilnya, jarak pengereman jadi lebih pendek tanpa merasakan roda depan terkunci. Tentu itu berkat perangkat ABS.
6. Kesimpulan
Foto: Ruly Kurniawan
|
Dari sisi posisi riding, mengendarai Primavera terbilang nyaman. Tak mudah pegal ketika mengendarai skuter ini meski jarak jauh sekalipun. Tapi, untuk orang-orang yang tidak terlalu tinggi, akan kesulitan untuk menapak aspal karena jok cukup tinggi. Tapi catatannya ada di bagian penumpang yang terasa kurang nyaman duduk di bagian belakang.
Untuk tarikan mesin tak perlu diragukan lagi. Dengan teknologi i-get, Vespa telah berbenah sehingga akselerasinya lebih mulus dan spontan. Mengimbangi akselerasi spontan, terdapat ABS yang bikin pengereman jauh lebih menggigit. Tapi, ABS hanya ada di bagian depan karena di belakang cuma pakai rem tromol.
Sebagai gambaran, Vespa Primavera 150 i-get ABS dijual dengan harga Rp 39.500.000 on the road Jakarta.
Komentar Terbanyak
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%
Lexus Sultan HB X Lagi Berhenti di Lampu Merah, Disalip Rombongan 'Tot-Tot Wuk-Wuk'
Strobo-Sirene Dicuekin! Pejabat Minta Lewat, Privilege Berbau Arogansi Dilawan Rakyat