Menguji Ketangguhan New Honda Scoopy eSP

Ototes

Menguji Ketangguhan New Honda Scoopy eSP

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 10 Jun 2015 10:51 WIB
Menguji Ketangguhan New Honda Scoopy eSP
Rangga-detikOto
Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) telah meluncurkan New Honda Scoopy eSP dengan teknologi terkini baru-baru ini. AHM pun memberikan kesempatan kepada detikOto untuk menguji ketangguhan skuter matik (skutik) bergaya retro dengan teknologi terbaru itu.

Kesempatan pengujian motor itu dilakukan bersamaan dengan program turing Honda Smart Adventure yang menjelajah empat pulau yaitu Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Kali ini, detikOto menguji New Honda Scoopy eSP dengan menempuh perjalanan dari Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat ke di restoran Puri BKR 7 di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Medan pengujian kali ini cukup menantang. Mulai dari jalanan lurus, bergelombang, berlubang, jalan yang menanjak, hingga jalan kota sukses dilibas New Honda Scoopy eSP yang ditunggangi detikOto.

Perjalanan dari Situ Bagendit, Garut diawali dengan jalanan pedesaan. Kesan pertama yang dirasakan detikOto, skutik ini memberikan kenyamanan dan gaya maksimal saat menungganginya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini yuk!

1. Desain Retro Penuh Gaya

New Honda Scoopy eSP ini menyajikan desain yang cocok untuk anak-anak muda. Scoopy terbaru ini memiliki konsep stripe terbaru yang lebih unik pada kedua tipe yaitu Sport Active dan Stylish Elegant.

Untuk tipe Stylish, New Honda Scoopy ditawarkan dengan warna Chic Cream, Fancy Black dan Up Town Blue. Sementara tipe Sporty hadir dengan warna Estate Red, Capital White dan Metro Black.

Panel meter khas Scoopy yang berbentuk bulat juga memiliki desain baru. Panel meter itu menampilkan gaya grafis yang lebih modern dan informatif ditambah dengan indikator Idling Stop System (ISS). New Honda Scoopy eSP juga dilengkapi tombol ISS yang dapat diaktifkan sesuai dengan keinginan pengendara di sisi kanan tuas kemudi.

Tampilan bagian depan lebih ciamik dengan lampu depan proyektor. Khusus untuk tipe sporty, lampu depan Scoopy hadir dengan tampilan smokey eyes dengan aplikasi warna reflektor baru Black Smoke pada projector headlight.

2. Posisi Riding

New Honda Scoopy eSP ini masih memberikan kenyamanan berkendara. detikOto yang memiliki tinggi badan 180 cm tidak merasakan sempit di wilayah pijakan kaki.

Posisi setang yang tidak terlalu rendah untuk badan detikOto membuat berkendara makin nyaman. Scoopy terbaru ini memiliki dimensi panjang 1.856 mm, lebar 694 mm dan tinggi 1.060 mm.

Dengan dimensi itu, ruang duduk motor ini cukup untuk badan detikOto. Lutut detikOto dengan bagian dashboard pun masih memiliki ruang yang cukup sehingga lutut detikOto tidak terus berbenturan dengan dashboard saat mengerem.

Kenyamanan berkendara juga hadir pada saat detikOto melintasi jalanan bergelombang. Guncangan yang diberikan pada motor ini tidak terlalu keras meski harus melintasi jalan bergelombang.

Kenyamanan berkendara saat bertemu dengan jalan perkotaan yang padat juga dirasakan detikOto saat menunggangi Scoopy ini. Apalagi, skutik bergaya retro dengan beberapa pembaruan ini telah memiliki teknologi ISS yang bisa mematikan mesin saat motor berhenti lebih dari 3 detik. Hal itu bisa mengurangi suara dan getaran mesin saat berhenti.

3. Tersematnya Teknologi Pintar dari Honda

PT AHM telah melakukan serangkaian improvisasi dengan mengembangkan teknologi-teknologi terbaru. Teknologi dengan sebutan 'Honda Smart Technology' itu digadang-gadang bisa memaksimalkan kenyamanan dan kemudahan penggunanya.

New Honda Scoopy eSP telah menggunakan teknologi Enhanced Smart Power (eSP) pada mesin 110 cc. Pabrikan berlogo sayap mengepak itu mengklaim, teknologi eSP bisa memaksimalkan pembakaran secara efisien dan mengurangi gesekan demi meminimalisir risiko terbuang percuma. Honda juga mengklaim teknologi ini bisa mengoptimalkan energi yang keluar.

Kesan yang dirasakan detikOto, teknologi itu memang membuat gesekan mesin tidak terasa pada putaran mesin tinggi. Pada kecepatan di atas 80 km/jam, putaran mesin masih terasa halus.

Teknologi eSP juga terintegrasi dengan ACG Starter untuk menghidupkan mesin lebih halus tanpa suara. Hal itu berbeda dengan skutik Honda sebelumnya yang ketika mesin dihidupkan dengan tombol starter, suara starter menyentak kasar. Dengan ACG Starter, sentakan starter tidak ada.

"Sampai enggak terasa kalau mesinnya udah nyala," ujar salah satu awak media otomotif nasional yang juga ikut merasakan Scoopy terbaru.

Selain itu, Teknologi eSP menjadi dasar pengaplikasian fitur canggih Idling Stop System (ISS). Fitur itu mampu mematikan mesin saat berhenti lebih dari tiga detik dan hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya lagi.

Dengan fitur itu, efisiensi BBM lebih maksimal. Sebab, mesin tidak menyedot BBM saat motor berhenti.

New Scoopy eSP juga dilengkapi dengan fitur Answer Back System. Dengan fitur ini, pemiliknya tidak perlu kesulitan mencari motor di parkiran yang penuh dengan motor serupa.

4. Performa dan Handling dari New Honda Scoopy eSP

Dengan teknologi eSP, Honda mengklaim bahwa Soopy eSP bisa memaksimalkan tenaga mesin. Teknologi eSP digadang-gadang bisa memberikan pembakaran lebih baik dan efisien saat bahan bakar bercampur dengan udara. Selain itu, risiko energi terbuang percuma dan performa bertenaga menjadi poin utama Honda pada teknologi itu.

Pertama kali menunggangi Scoopy eSP ini, respon mesin saat tuas gas mulai diputar langsung terasa. Artinya, tenaga pada motor ini sudah bisa dirasakan pada putaran bawah.

Sebagai gambaran, New Honda Scoopy eSP mengusung mesin SOHC dengan pendingin udara berteknologi eSP. Kapasitas mesinnya sebesar 108,2 cc. Motor ini sudah menerapkan sistem suplai bahan bakar injeksi (PGM-FI).

Tapi, detikOto yang memiliki berat badan 75 kg merasakan tenaga yang agak berat pada Scoopy ketika digeber di tanjakan. Scoopy yang ditunggangi detikOto tertinggal cukup jauh dengan motor di barisan depan saat menanjak dengan kondisi jalan yang lengang.

Padahal, putaran gas sudah full dibuka. Namun, kecepatan maksimal hanya sampai 90 km/jam di jalanan menanjak.

detikOto bisa maklum mengapa motor ini terasa berat. Saat itu, terpaan angin cukup besar dari arah depan, sedangkan desain bodi bagian depan Scoopy yang membulat tidak membuat angin mengalir. Sebaliknya, bodi membulat itu justru menabrak angin yang membuat tarikan makin berat.

Soal handling, Scoopy juga cukup mumpuni. Skutik ini sudah didukung dengan ban tubeless dengan ban depan berukuran 80/90-14 dan belakang 90/90-14.

Dengan ban tubeless itu, motor ini tetap stabil untuk menikung. detikOto sempat ditantang dengan beberapa tikungan tajam. Dengan kecepatan 50-60 km/jam ketika tikungan, motor ini tetap stabil.

5. Konsumsi BBM

Pada rute yang berbeda, Scoopy eSP ini juga diuji keiritannya. Dengan gaya berkendara konstan, rata-rata kecepatan 60-90 km/jam, Scoopy eSP diuji dari Tasikmalaya hingga Yogyakarta sejauh 356,4 km.

Dengan jarak itu, Scoopy eSP hanya menghabiskan total 5,47 liter bahan bakar jenis Premium. Jika dirata-ratakan, New Scoopy eSP ini tembus 65,2 km/liter. Hal itu ditunjang dengan beberapa teknologi terkini dari Honda yang membuatnya makin irit.

Bahkan, menurut catatan yang dirilis AHM, konsumsi BBM teririt Scoopy eSP saat acara Honda Smart Adventure berlangsung menyentuh angka 70,5 km/liter. Angka itu merupakan hasil dari pengujian di jalur Bandung hingga Tasikmalaya dengan rider yang berbeda.

6. Kesimpulan

Scoopy dengan teknologi terkini memang memberikan rasa berkendara yang berbeda. Tampilan klasiknya yang menarik juga cocok untuk jiwa muda.

Anda yang ingin menggunakan motor untuk santai, Scoopy ini mungkin bisa jadi pilihan. detikOto menyimpulkan, skutik ini nyaman untuk diajak santai di perkotaan. Apalagi, ada fitur ISS yang bisa mematikan mesin saat berhenti lebih dari 3 detik.

Kenyamanan ditambah lagi dengan joknya yang cukup empuk dan suspensi yang tidak terlalu keras. Scoopy ini didukung oleh suspensi depan Teleskopik dan suspensi belakang berupa lengan ayun dengan peredam kejut tunggal.

Namun, untuk diajak ngebut, bodi Scoopy rasanya tidak mendukung. Bodi bagian depan yang membulat tidak memaksimalkan aerodinamis sehingga angin dari depan menghambat dorongan mesin.

Selama pengujian, detikOto merasakan tenaga yang berat ketika adanya angin dari depan. Padahal, tuas gas sudah dibetot maksmial.

Dari segi handling, motor ini sudah oke. detikOto sempat menguji handling motor ini dengan kecepatan 50-60 km/jam.
Halaman 2 dari 7
(rgr/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads