βBila hari pertama menempuh rute La Quinta-El Medinal-Ronda (kawasan hutan lindung dan pegunungan Sentinal De Las Bodegas)-Canetela Real-El Burgo-Alozaina-Coin-Moda sejauh 198 kilometer. Hari kedua rutenyanya La Quinta-El Medinal-Ronda-Zahara pulang pergi sejauh 166 kilometer.
Rombongan Indonesia kali ini dipandu rider asal Perancis, yaitu Reno Wideson dan Julien Walsch. Keduanya merupakan atlet motor kelas off road dan cross dan sering memenangkan juara. Sebelum melakukan perjalanan 'on road'. Rombongan dibawa menuju kawasan pegunungan di La Quinta, semua peserta diminta menjajal terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun semua bisa melalui tahapan di jalan off road ini dengan baik. Tim pemandu sebelumnya juga sudah memasang model pada panel TTC (Triumph Traction Control) dan mengaktifkan sistem ABS agar motor secara otomatis dan elektronik merubah suspensi, putaran mesin, pengereman dan menyesuaikan dengan gaya pengendara sendiri. Ketika ditingungan pun, motor akan lebih stabil.
Setelah istirahat sebentar, rombongan melanjutkan membawa motor tersebut menuju Zahara yang masuk wilayah Provinsi Cadiz. Jalur sepanjang 166 kilometer ini lebih banyak jalan yang mulus, meliuk-liuk naik turun pegunungan. Kdang kiri dan kanan berupa batuan jadas dan jurang. Semua diminta menaiki kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalanan pegunungan hutan nasional Sierra De Las Nievas hingga Sierra De Grazeluma.
Walau jalanan ini bak jalan puncak Bogor-Jakarta, namun track seperti lintasan untuk balap. DetikOto yang ikut mengendarai Tiger 800 XCx kali ini 'ciut'. Alasannya, kebiasaan mengendarai di jalur kanan, dan membawa kendaraan kecepatan tinggi dengan cc besar kuatir 'nyemplung' ke jurang atau nabrak tebing! Jadi, alon-alon asal klakon hehehe....
Beberapa kali rombongan ini berpapasan dengan rombongan pengendara motor gede lainnya, Semisal BMW, Harley Davidson, Honda, Kawasak, termasuk Triumph jeni lainnyai. Semua saling menyapa dengan melambatkan tangan atau sekadar membunyikan klakson. Bahkan ketika berhenti istirahat, sering terjadi interaksi dan sharing tentang motor yang mereka kendarai.
Tak terasa, hari semakin siang dan waktu menunjukan jam 12.00 waktu setempat. Rombongan sampai di Zahra Provinsi Cadiz. Tepatnya di kota tua Zahra De La Sierra. Rombongan melintas kawasan kota tua, dan kafe-kafe tua dengan jalan yang sempit dan menanjak.
Tibalah kita di Hotel dan Restoran Zahra, yang dibelakangnya terdapat benteng tua atau kastil Zahra De La Sierra yang sudah hancur berabad-abad akibat pertempuran kaum Muslimin dan Kristen dalam memperebutkan Andalusia yang kini bernama Spanyol. Usai makan siang dan berfoto ria. Rombongan kembali ke La Quinta dan diminta nonstop tanpa berhenti dengan kecepatan 100 km/jam tak boleh lebih untuk menjajal kecepatan dan ketangguhan motor kelas adventure ini.
βReno dan Julien sesekali menunjukan kebolehannya mengendarai Tiger 800 XCx dengan jumping. Mantap!
(zal/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain