Setelah resmi menjual All New Nissan Serena e-Power sejak Juli 2024, PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) menggelar sesi media test drive Serena e-Power buat awak media dalam perjalanan Jakarta-Semarang dengan jarak kurang lebih 480 km. Segini catatan konsumsi BBM Nissan e-Power yang kami dapatkan.
Di atas kertas, Nissan Serena e-Power hadir dengan mesin bensin 3-silinder segaris HR14DDe-EM57, 1.433 cc. Mesin bensin ini memiliki tenaga maksimal 98 PS (96 dk) di putaran 5.600 rpm dan torsinya 123 Nm di putaran yang sama.
Tapi layaknya teknologi e-Power, mesin bensin ini hanya bertugas untuk mengisi daya ke baterai, yang nantinya akan disalurkan ke motor elektrik yang menggerakkan roda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ya, mobil ini digerakkan secara penuh oleh motor listrik bertenaga 163 PS (160 dk) dan torsi 315 Nm. Hal itu yang membuat rasa berkendaranya menjadi seperti mobil listrik murni. Senyap, halus, minim getaran, namun juga dapat berakselerasi secara instan.
Dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Semarang, mobil yang detikOto tumpangi membawa muatan full enam penumpang dengan ruang bagasi yang lumayan penuh. Tak hanya itu, catatan lainnya adalah unit mobil yang dites, dikendarai dengan iringan patwal dari petugas kepolisian.
Perjalanan dimulai dari markas NMDI di MT. Haryono, Jakarta Timur. Awalnya detikOto menjajal posisi sebagai penumpang depan. Jujur, duduk di kursi depan Nissan Serena e-Power ini terasa sangat nyaman. Melewati jalan tol layang MBZ yang bergelombang pun tak masalah, karena bantingan suspensi yang terasa nyaman dan ruang kaki kursi penumpang depan yang terasa lapang.
Nissan e-Power dikendarai dengan mode standar dan kecepatan yang menyesuaikan dengan kecepatan mobil petugas patwal. Sampai kemudian tiba di tempat pemberhentian pertama di rest area KM 166, panel MID Nissan Serena e-Power mencatatkan angka konsumsi BBM rata-rata 15,1 km/liter dengan jarak tempuh 167,4 km.
![]() |
Selepas pemberhentian, tiba giliran detikOto di balik kemudi Serena e-Power. Kesan pertama saat duduk di balik setir adalah, mobil ini terasa cukup besar dengan area dasbor yang lapang. Namun untuknya penampang kaca pilar A Nissan e-Power cukup besar, sehingga visibilitas tetap terjaga. Selain itu, kursi penumpangnya sudah dilengkapi oleh pengatur ketinggian. Termasuk kemudinya yang sudah menganut penyetelan tilt and telescopic.
Kesan pertama saat menginjak pedal gas mobil ini, terasa senyap layaknya mobil listrik. Dengan kondisi kabin yang full muatan, mobil ini juga terasa enteng dikendarai dengan akselerasi yang baik. Selain itu, bobot setirnya juga enteng, jadi sangat nyaman buat pengemudi.
Selain itu, kami juga menjajal fitur bantuan pengendara Nissan Serena e-Power atau yang dinamakan ProPilot Assist. Fitur ini mendukung keamanan berkendara karena dapat menjaga jarak dengan kendaraan lain di depan dalam rentang kecepatan mulai 30 km/jam hingga 120 km/jam.
![]() |
Selepas daerah Cirebon, detikOto kembali menjadi penumpang dan menjajal duduk di baris kursi paling belakang. Tentunya baris paling belakang ini tak senyaman duduk di baris pertama maupun kedua, sebab tak ada sandaran lengan dan bantingan suspensinya cukup terasa. Namun kekurangan itu masih bisa ditolerir dengan ruang kepala dan ruang kaki yang cukup lega. Selain itu, sudah ada USB charger type C.
Tiba di Semarang, catatan konsumsi BBM Nissan Serena e-Power yang kami naiki drop ke angka 13,3 km/liter. Hal ini bisa terjadi lantaran beberapa kemungkinan. Pertama adalah karakter para pengemudi yang berbeda-beda. Tercatat ada empat driver bergantian dalam pengetesan ini. Selain itu, ketika berada di rest area, mesin mobil terus dalam keadaan menyala dan suhu AC disetel ke 18 derajat Celcius dengan fan speed di level 4, sehingga faktor-faktor itu berpengaruh ke efisiensi konsumsi BBM Nissan Serena e-Power.
Lantas jika membandingkan dengan dua mobil Nissan Serena e-Power lainnya yang juga dites Jakarta-Semarang, hasilnya tak berbeda signifikan, dengan angka konsumsi bahan bakar rata-rata di sekitar 14 km/liter.
![]() |
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini