Mobil sudah diluncurkan beberapa waktu lalu dan memiliki beberapa fitur unggulan yang jarang kita temui pada kompetitor lainnya di Indonesia. Seperti apa test drive singkat Si Singa dari Prancis ini? Yuk kita simak
1. Eksterior
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Bagian depan, grille-nya menggunakan aksen krom dengan bemper bagian bawah yang juga diberi aksen untuk menguatkan kesan sporty.
Lampunya semuanya sudah menggunakan lampu LED yang bisa hidup atau mati sendiri tergantung kondisi (auto lamp). Dan jika Anda belokkan setirnya, lampu akan mengikuti pergerakan setir karena sudah menggunakan fitur cornering lamp.
Melirik ke samping, ada juga krom yang memanjang dari bagian depan sampai belakang, menambah kesan sporty. Sementara bannya sudah menggunakan ban berukuran 18 inci. Ban berukuran cukup besar ini memberikan kenyamanan saat kita berkendara.
Namun bagian mobil yang tak kalah menarik adalah bagian lampu belakangnya yang khas Peugeot. Lampu belakang ini berbentuk 3 baris cluster merah yang melambangkan cakar singa.
2. Interior
Foto: Luthfi Anshori/detikOto
|
Ada paddle shift yang membuat kita bisa bebas memilih satu dari 6 gigi transmisi otomatisnya. Kemudian layar sentuh 8 inci di bagian tengah dasbor untuk mengatur aneka fungsi kendaraan. Sementara itu di depan kemudi ada juga layar yang berukuran lebih besar, 12,3 inci untuk melihat speedometer dan fungsi lainnya.
Namun bagian interior yang paling menyita perhatian detikcom adalah aneka tombol piano yang ditempatkan persis di bawah layar dasbor. Tombol piano ini mengatur fungsi seperti park assist, radio, temperatur, sampai aplikasi telepon.
Mobil juga memiliki 3 baris kursi, pada baris kedua ada meja lipat kecil untuk menggunakan laptop atau peralatan lainnya. Namun untuk baris ketiga, relatif lebih sempit ya, namun jok di baris ketiga ini bisa anda copot dan simpan di rumah untuk memberikan bagasi yang lebih lebar. Mobil rupanya mengusung konfigurasi 5+2. Tadi saat kami mencoba duduk di bagian belakangnya kaki harus agak sedikit menekuk dengan head room yang relatif tidak besar.
Oh ya untuk membuka bagasi, bisa dengan menggunakan remote, atau dengan kaki Anda, tinggal tempatkan kaki anda di bawah bagasi, pintu bagasi anda akan terbuka.
Dan jangan takut kegencet saat menutup pintu bagasi, karena bisa otomatis terhenti proses penutupan bagasinya kalau ada obyek yang menghalangi pintu bagasi.
Mengintip ke atas, ada atap panoramik yang bisa membuat detikers bisa menikmati pemandangan selama perjalanan. Sunroofnya juga bisa dibuka.
3. Performa Peugeot 5008
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Bawa pelan mobil dalam kecepatan maksimal 20 km per jam, kemudian nyalakan sein kiri atau kanan untuk mencari tempat parkir yang Anda inginkan. Begitu sensor mobil menemukan parkiran yang kosong, mobil akan meminta Anda untuk maju sedikit, dan kemudian akan mundur sendiri.
Namun ingat, Park Asisst ini meski tangan kita bisa terbebas dari memutar kemudi, masih membutuhkan tenaga pengemudi untuk mengerem. Jadi kalau tidak direm, mobil akan melaju terus. Jadi kaki usahakan tetap di pedal rem. Mobil juga bisa membantu Anda untuk keluar parkir. Parkirnya bisa paralel atau parkir biasa (bay parkir) yang bisa Anda pilih setelah memijit tombol Park Assist.
Selain park assist, detikcom juga mencoba fitur Hill Descent Control, saat kita ragu dengan kondisi turunan, maka tinggal pijit tombolnya, geser tuas transmisi ke netral, dan mobil akan menuruni jalanan dengan perlahan pada kecepatan 5 km. Selai itu ada juga Hill Assist yang membantu kita menahan mobil di tanjakan selama 3 detik, jadi mobil memberi waktu bagi kaki kita untuk pindah dari pedal rem ke pedal gas.
Saat dipakai berakselerasi, mobil bermesin 1.600 cc turbo dengan transmisi 6 percepatan ini cukup kencang. Dalam waktu singkat Anda bisa menempuh 100 km per jam berkat mesinnya yang bertenaga cukup dahsyat, 165 daya kuda dengan torsi 240 Nm.
Begitu juga saat mobil dibawa ke tanah merah. Mobil masih sanggup mengeluarkan tenaga buasnya. Saat dipakai dengan mode Normal, memang agak sedikit berkurang gigitan bannya ke tanah, tapi setelah ganti mode ke Mud Mode, mobil lebih mencengkeram tanah dan tidak terlalu liar, bisa kita taklukkan dengan mudah.
Beberapa kali mobil kami ajak berputar-putar di tanah merah sampai debu-debu berterbangan dan menutupi bodi mobil. Puas sekali rasanya membawa mobil seharga Rp 800 jutaan ke tanah merah seperti ini.
Mobil memiliki fitur Grip Control yang bisa membawa mobil ke medan apa saja, mulai dari Normal Mode, ESP Mode off, Sand Mode, Mud Snow (mengemudi di jalan berlumpur), Snow Mode (mengemudi di jalan bersalju atau dalam kondisi di Indonesia, mengemudi di jalanan yang berair).
4. Kesimpulan
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Poin Plus
- Harga menggoda, SUV 7 seater premium Eropa yang paling terjangkau
- Fitur yang sangat lengkap
- Performanya oke
Poin minus
- Kabin kami rasa cukup sempit terutama untuk bagian belakang, namun semua kursi kecuali kursi pengemudi bisa diratakan untuk menampung barang-barang besar.
- Tidak ada perangkat navigasi yang terpasang di kendaraan, jika ingin menggunakan peta harus mengandalkan mirroring telepon genggam.
Simak Video "Review Mitsubishi Destinator Ultimate: Enaknya Kelewatan Buat Harganya!"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain