Belum habis sampai di situ, kehadiran C-HR pun menuai kontroversi tersendiri apalagi saat berbicara harga. Dibanderol di kisaran Rp 490 jutaan, C-HR mendapat komentar miring karena harganya sering disebut kemahalan.
Namun pihak Toyota mengungkapkan, dengan segala keindahan dan kecanggihan di dalam mobil C-HR, roda empat yang dibawa langsung dari Thailand tersebut masih terbilang 'value for money' alias pas dengan kantong. Benarkah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain Eksterior
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
Toyota C-HR, Foto: Toyota |
Tampilan lampu-lampunya membuat mobil lebih maskulin. Apalagi desain lampu belakang yang menjadikan C-HR terlihat lebih gahar. Body jadi lebih kuat, handling tidak lemot atau slow respond, sampai bagian under cover yang dijadikan flat menggunakan plastik, seperti mobil balap.
Kemewahan Interior
|
Foto: Toyota
|
Dibalut berbagai teknologi canggih membuat kabin dalam Toyota C-HR sangat senyap. Suara mesin pun tak tembus ke dalam kabin.
Kesan elegan dan futuristik tidak hanya terlihat dari eksteriornya, melainkan interior pun sama. Head unit berukuran 10 inchi sudah cukup memberikan hiburan kepada pengemudi.
Head unit Toyota C-HR, Foto: Lamhot Aritonang |
Tombol-tombol yang tersemat di setir kemudi pun cukup membantu agar pengendara bisa tetap fokus menatap ke depan. Di tombol kemudi itu pengemudi bisa melihat berbagai informasi mobil lewat odometer, termasuk mengganti mode berkendaranya.
AC pun sudah bisa diatur secara digital. Namun sayang dengan harga yang lumayan menguras kantong, masih ada beberapa fitur dalam C-HR yang dioperasikan secara manual seperti penyettingan jok demi posisi berkendara yang nyaman.
Membuka pintu belakang pun masih dilakukan secara manual.
Pintu Belakang Toyota C-HR, Foto: Lamhot Aritonang |
Mesin dan Performa
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
Mesinnya pun sangat responsif ketika pedal gas baru diinjak sedikit, tak ada kesan lemot pada Toyota C-HR. Akselerasinya mulus handling pun sangat nyaman. Suspensi pun pas, melewati jalan berlubang dan polisi tidur tidak keras berkat kinerja suspensi depan MacPherson yang dipadukan dengan Double Whishbone di belakang.
Fitur
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
Blind Spot Monitoring System pun langsung aktif ketika masuk ke dalam mobil dan membantu penglihatan akan kendaraan yang berada di sekitar mobil.
Foto: Lamhot Aritonang |
C-HR juga telah memiliki Rear View Monitor System demi menambah penglihatan pengendara di bagian belakang yang sering diabaikan. Namun untuk mobil sekelas hampir setengah miliar ini, sayang panoramic sunroof justru belum terpasang. Tak seperti sang kompetitor Honda HR-V tipe tertinggi yang telah memiliki sunroof.
Kesimpulan
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
Mobil sangat nyaman untuk dikendarai terlebih telah disempurnakannya kabin senyap, handling yang stabil dan tak terasa limbung.
Namun dengan harga hampir menyentuh Rp 500 juta, Toyota justru tak memaksimalkan fitur yang ada dalam C-HR. Masih ada beberapa fitur yang dibuka secara manual ataupun absen dari mobil-mobil dengan banderol harga hampir setengah miliar itu.
Foto: Ruly Kurniawan |












































Toyota C-HR, Foto: Toyota
Head unit Toyota C-HR, Foto: Lamhot Aritonang
Pintu Belakang Toyota C-HR, Foto: Lamhot Aritonang
Foto: Lamhot Aritonang
Foto: Ruly Kurniawan
Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus
Banyak Motor Brebet usai Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina