Merasakan Manuver Otomatis Truk ZF Hindari Tabrakan

Laporan dari Jerman

Merasakan Manuver Otomatis Truk ZF Hindari Tabrakan

Irwan Nugroho - detikOto
Minggu, 03 Jul 2016 15:25 WIB
Foto: Irwan Nugroho
Aldenhoven - ZF Friedrichshafen AG (ZF) mengenalkan prototype truk yang dilengkapi teknologi untuk membantu pengemudi di jalan raya. Truk ini bisa bermanuver secara otomatis saat sopir menghadapi situasi darurat.

Sudah setahun ZF, perusahaan asal Jerman, mengakuisisi Thompson Ramo Wooldridge (TRW), yang bebasis di Amerika Serikat (AS). Keduanya sama-sama pabrikan raksasa pembuat komponen mobil.

Produk ZF berfokus pada transmisi, chasis, dan suspensi yang dipakai mobil-mobil Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Audi. Sedangkan TRW memasok komponen untuk sistem kemudi (steering), pengereman (braking), dan keamanan (safety).

Truk ini merupakan salah satu hasil dari kolaborasi kedua pabrikan tersebut untuk kendaraan komersial. ZF mengkombinasikan dua teknologi, yaitu Highway Driving Assist (HDA) dan Evasive Maneuver Assist (EMA).

HDA membantu sopir untuk mengemudikan kendaraan agar tidak keluar dari jalur. Dengan kamera dan sensor-sensor elektrik yang terpasang di bagian depan, truk juga menjaga jarak aman dari kendaraan di depan.

Adapun EMA adalah teknologi yang mampu mengambil alih kendali truk dari tangan sopir apabila menghadapi kondisi membahayakan. Manuver otomatis ini dapat menekan tingkat risiko kecelakaan.

Biasanya, dalam kendali manual, sopir bermanuver terlalu ringan dan menyebabkan tabrakan dari belakang tak terhindarkan. Atau sopir membanting kemudinya terlalu keras ke kiri atau ke akan sehingga membahayakan.

"Fungsi inovatif ini bersama-sama secara otomatis menghindarkan, mengerem, dan menstabilkan kendaraan. Ini berlaku pada semua kecepatan dan beban truk," kata Mitja Schulz, Senior Vice President & General Manager Commercial Steering Sistem di ZF-TRW.

EMA, yang dirancang ZF-TRW dengan perusahaan WABCO, menggabungkan teknologi power steering electrohydraulic Reax, Electronic Braking System (EBS), Advanced Emergency Braking, Electronic Stability Control (ESC) dan sistem kontrol dinamis kendaraan.

DetikOto dan sejumlah wartawan dari Asia-Pasifik mendapat kesempatan untuk merasakan kecanggihan teknologi terbaru ZF ini, Kamis (1/7/2016), lalu. Namun, bagi yang belum pernah mengemudi truk trailer, hanya diperbolehkan duduk sebagai penumpang.

Truk berbobot 40 ton itu sudah siap di sirkuit Aldenhoven Testing Center (ATC), Aldenhoven, Jerman. Seorang staf ZF meminta detikOto untuk mengencangkan sabuk pengaman. Selain itu tidak meletakkan kamera dan lain-lain sembarangan agar tidak jatuh karena guncangan.

Truk berputar lebih dulu menuju lintasan sirkuit beraspal yang akan dipakai untuk uji coba. Lintasan itu sengaja dibuat licin dengan disemprotkan air. Di ujung lintasan, ditaruh sebuah balok besar sebagai titik tabrakan.

Saat memasuki lintasan tersebut, truk bongsor itu mulai dipacu kencang. Kecepatan truk berwarna biru itu mencapai 80 Km/jam saat balok semakin dekat. Kira-kira 40 meter mencapai balok, truk tiba-tiba mengerem sendiri.

Sopir pun mengangkat tangannya ke atas ketika truk bermanuver otomatis ke kiri untuk menghindari benturan. Guncangan yang terasa sedikit keras, namun tidak lama kemudian truk bergerak stabil dan memperlambat kecepatannya. Wow!

Schulz menambahkan, teknologi ini semula dirancang untuk sistem elektronik kendaraan penumpang yang diperkenalkan di IAA 2015 lalu. Namun, akhirnya ZF mengembangkan juga untuk kendaraan berat.

"Ini membantu kami untuk satu langkah lebih dekat lagi menuju target Vision Zero atau mengemudi bebas kecelakaan," ujarnya. (irw/nkn)

Hide Ads