-
Beberapa bulan lalu, BMW Group Indonesia (BGI) resmi meluncurkan BMW Active Tourer pertama kali untuk Indonesia. BGI mengklaim, BMW 218i Active Tourer ini merupakan sebuah kendaraan pada kelas kompak premium yang secara sempurna memadukan kenyamanan, fungsionalitas ruangan serta performa sporty.
Ah, tapi itu cuma klaim semata dari BGI sebagai penjualnya. Untuk itu, detikOto ingin membuktikan klaim yang diajukan BGI.
Kali ini, detikOto menggunakan BMW 218i Active Tourer di sekitaran kota Jakarta dan Tangerang Selatan. Berbagai tantangan jalan dihadapi detikOto saat menguji ketangguhan BMW Active Tourer ini.
Awalnya, detikOto menguji mobil ini dari kantor redaksi detikOto di Warung Buncit, Jakarta menuju BSD, Tangerang Selatan. Bagaimana cerita pengujian BMW 218i Active Tourer? Simak ulasannya yuk.
Identitas kendaraan khas BMW yang selalu tampil dinamis hadir pada BMW 218i Active Tourer ini. Kisi-kisi radiator khas BMW kidney grille diapit oleh lampu depan twin circular headlight.
Lampu tersebut menggunakan teknologi bi-LED yang efisien dan tersedia untuk fungsi low serta high beam. Kesan canggih ditunjang oleh day time running light LED yang seakan menggambarkan tatapan tajam.
Dengan overhang pendek di bagian depannya, mobil ini menyajikan desain di luar pakem untuk sebuah kendaraan berpenggerak roda depan. Desain yang menggugah yaitu gaya klasik BMW dengan overhang pendek di bagian belakang, jarak sumbu roda yang panjang, Hofmeister kink di jendela samping serta lampu belakang dengan desain L-shapped.
Hal itu didukung lagi dengan kontur halus dan garis bodi yang tegas di bagian samping sehingga memberikan aksen tambahan pada lengkungan roda. Mobil ini memanfaatkan pelek light alloy berukuran 17 inci dengan palang yang membentuk bintang.
Bentuknya yang kompak dengan dimensi panjang 4.342 mm, lebar 1.800 mm dan tinggi 1.555 mm membuat mobil ini bisa diajak lincah di jalanan Ibukota.
Kabin yang luas juga hadir di balik tampang kalem BMW Active Tourer ini. Kenyamanan maksimal pun dirasakan detikOto saat mengendarai mobil ini.
Dengan jarak sumbu roda sepanjang 2.670 mm serta garis atap yang lebih tinggi, mobil ini memiliki ruang kabin yang lebih luas. Pengemudi maupun penumpang di depan pun bisa menikmati posisi duduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada mobil sedan. Artinya, pengemudi dan penumpang depan bisa naik dan turun dari kendaraan lebih mudah.
BMW Active Tourer ini hadir dengan fleksibilitas tinggi dan deasin interior yang elegan seperti pada mobil-mobil BMW lainnya. Beberapa fitur kendaraan yang memungkinkan fleksibilitas adalah fasilitas penyimpanan yang beragam dan sandaran kursi penumpang belakang yang dapat dilipat rata.
Kabin kendaraan hadir dengan tata ruang yang minimalis dan luas. Saat pertama kali duduk di kursi pengemudi, detikOto merasakan kenyamanan lebih dengan penyesuaian sandaran kursi dan posisi duduk yang mudah diatur.
Untuk sistem hiburannya, mobil ini dijamin tidak akan membiarkan pengemudi dan penumpangnya bosan di jalan. Sebab, dengan dilengkapi layar 6,5 inci dengan CD player, iDrive controller dan BMW Apps yang memadukan aplikasi smartphone ke dalam kendaraan membuat hiburan di dalam kabin yang maksimal.
Tidak hanya itu, USB, AUX-IN dan konektivitas audio Bluethoot memungkinkan musik diputar melalui pengeras suara HiFi BMW. Suaranya tidak diragukan lagi, paduan bass dan treble-nya diset lebih baik sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih enak didengar.
Sayangnya, pilar A yang terlalu tebal sempat menghalangi saat detikOto berbelok ke arah kanan di sebuah perempatan. Alhasil, detikOto tidak bisa melihat adanya sparator jalan saat berbelok ke kanan akibat terhalang pilar A.
BMW 218i Active Tourer hadir dengan berbagai macam fitur khas mobil BMW. Mobil ini menyajikan airbag untuk pengemudi dan penumpang depan, airbag tirai untuk perlindungan kepala, hingga airbag samping.
BMW juga telah menyematkan Dynamic Stablity Control (DSC) termasuk mode traksi (DTC), Anti-lock Braking System (ABS), Cornering Brake Control, Pull-away assistant, Braking readiness, Dry braking and fading compensation, Electricallu Controlled Differential Lock Control (EDLC), Performance Control hingga Safety body cell.
Selain itu, ada juga Auto Start/Stop function, Servetronic, Brake Energy Regeneration, Electric parking brake, Park Distance Control (PDC) rear serta rain sensor.
Kecanggihan mobil ini juga digambarkan dengan kemampuan pengendalian buka-tutup kaca jendela, buka-tutup pintu bagasi, hingga melipat kaca spion dengan menggunakan remote control. Penggunaannya pun cukup mudah dengan hanya menekan dan menahan tombol yang ada pada remote.
Remote control tersebut juga dikemas sebagai remote untuk pengunci pintu.
BMW 218i Active Tourer menyajikan tiga mode berkendara yaitu Comfort, Sport dan Eco Pro. detikOto sempat mengeksplorasi ketiga mode berkendara itu.
Saat penggunaan di jalanan kota, detikOto menggunakan mode Eco Pro dan sesekali menggunakan mode Comfort. Mode Eco Pro menyajikan mode berkendara yang irit bahan bakar sementara Comfort membuat sasis mobil menyesuaikan secara otomatis sehingga memberikan kenyamanan maksimal.
Saat menggunakan mode Eco Pro, mobil ini memang membuat mesin lebih sedikit meminum bahan bakar. Buktinya, mode Eco Pro membuat putaran mesin hanya berada di angka 1.500 sampai 2.000 rpm yang membuat mobil ini lebih irit.
Dalam situs tes Uni Eropa, konsumsi bahan bakar rata-rata mobil ini mencapai 20 km/liter.
Sementara itu, saat menggunakan mode Comfort, detikOto juga merasakan kenyamanan yang lebih. Untuk diketahui, mobil ini menggunakan sasis single-joint spring strur axle di depan dan multi-link axle di belakang. Dengan mode Comfort, kenyamanan suspensi mobil ini sangat terasa.
detikOto juga menggunakan mode Sport di Tol Lingkar Luar Jakarta. Hasilnya, akselerasi mobil ini lebih responsif, bahkan detikOto sempat menyentuh kecepatan 180 km/jam di jalan tol itu.
Sebenarnya, kecepatan itu masih bisa digenjot lagi. Sayangnya, keadaan jalan saat pengujian tidak memungkinkan.
Sebagai gambaran awal, BMW 218i Active Tourer menggendong mesin bensin tiga silinder in-line berkapasitas 1.499cc dengan teknologi BMW TwinPower Turbo dan High dan High Precision Injector dan VALVETRONIC. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatis 6 tingkat percepatan.
Tenaga yang dihasilkan diklaim mencapai 136 daya kuda pada 4.400 rpm dengan torsi maksimum 220 Nm dari 1.250 rpm hingga 4.300 rpm. Akselerasi dari 0-100 km/jam hanya membutuhkan waktu 9,2 detik dengan kecepatan maksimal hingga 250 km/jam.
Benar saja, detikOto bisa merasakan akselerasi maksimal yang lebih responsif. Saat RPM meter menunjukkan angka 4.000, dorongan tenaga lebih besar lagi sehingga jarum speedometer bergerak naik lebih cepat.
Hentakan torsi dari mobil ini sudah terasa dari putaran mesin rendah hingga putaran tinggi. Hal itu membuat mobil ini tambah responsif.
Perpindahan transmisi otomatis enam percepatannya pun tak terasa. Mobil tidak menghentak saat transmisi berpindah.
Bahkan, detikOto merasakan mobil ini seperti tidak berpindah transmisi. Hasilnya, mobil ini sangat nyaman dikendarai.
Dengan penggunaan mode Sport, akselerasi mobil ini makin responsif. Alhasil, mobil ini mampu melesat dengan kecepatan tinggi di jalan tol.
Tapi, saat jarum speedometer menunjukkan angka 160 km/jam ke atas, mobil ini secara otomatis memberikan peringatan berupa suara. Karenanya, pengendara BMW 218i Active Tourer bisa berhati-hati dan tidak akan terlena dengan kecepatan tingginya.
Kehadiran BMW 218i Active Tourer di Indonesia ini seakan menjawab keinginan orang Indonesia akan mobil yang nyaman dengan performa maksimal. Usai menguji ketangguhan mobil ini, detikOto bisa menyimpulkan bahwa BMW Active Tourer ini memang benar menghadirkan kenyamanan, fungsionalitas ruangan serta performa sporty.
Performanya yang mumpuni dan menghasilkan akselerasi responsif hadir pada BMW 218i Active Tourer. Hal itu ditunjang dengan stabilitas penendalian yang mumpuni.
Performa mobil yang sporty ini didukung pula oleh fitur-fitur canggih dan mewah. Karenanya, detikOto menilai bahwa BMW 218i Active Tourer ini cocok untuk mengatasi tantangan mobilitas perkotaan.
Tapi, masih ada poin minus yang dirasakan detikOto. Pilar A mobil ini terlalu besar sehingga pandangan saat membelokkan kendaraan agak terganggu. detikOto sempat terganggu dengan ukuran pilar A mobil ini sehingga tidak bisa melihat adanya sparator jalan saat berbelok ke kanan di sebuah perempatan jalan.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah