Sedan Maskulin BMW 320i Gran Turismo

Ototes

Sedan Maskulin BMW 320i Gran Turismo

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 17 Jun 2015 11:48 WIB
Sedan Maskulin BMW 320i Gran Turismo

Dalam pengujian kali ini, detikOto memilih rute dari markas detikOto di Warung Buncit, Jakarta menuju BSD, Tangerang melalui tol JORR. Keadaan jalan yang padat mewarnai pengujian yang dilakukan detikOto.

Sebagai gambaran, BMW 320i Gran Turismo hadir dengan mesin bensin empat silinder BMW TwinPower Turbo berkapasitas 1.997 cc. Diklaim, mesin itu mampu menyemburkan tenaga hingga 184 hp pada 5.000-6250 rpm dengan torsi puncak 270 Nm pada 1.250 – 4500 rpm.

Dilengkapi dengan transmisi otomatis enam percepatan, BMW 320i Gran Turismo diklaim hanya membutuhkan 7,9 detik untuk mencapai 100 km/jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat transmisi otomatis itu memindahkan percepatan, detikOto tidak merasakan perpindahan percepatan itu. Artinya, kenyamanan dalam berkendara sangat terjamin.

Ketika di lalu lintas yang padat, mobil ini cukup nyaman dikendarai. Sebab, dengan putaran mesin rendah, tenaga dan torsi yang disemburkan mesin sudah begitu kuat. Jadi, situasi stop and go bisa dilalui dengan mulus.

Tonjokan pistonnya hasil dari torsi maksimal yang hadir di putaran rendah cukup terasa. Saat jarum RPM menunjukkan angka di bawah 2.000, mesin mobilnya tidak terasa adanya getaran.

Di tol, detikOto mencoba menggeber mobil ini. Hasilnya, saat RPM menyentuh angka di atas 5.000, tonjokan turbo mulai terasa. Rasanya seperti ada yang mendorongnya dari belakang.

Sayangnya, karena lalu lintas padat, detikOto tidak sempat mencapai kecepatan tertinggi saat itu. Namun tetap saja, dari tonjokan turbo itu sudah bisa terasa performa dari mobil ini.

Yang menarik, kita bisa memanfaatkan fitur spoiler aktif dengan memijit tombol di pintu pengemudi. Spoiler belakang membuat mobil terlihat lebih sporty lagi.

Satu lagi keunggulannya, mobil ini cukup irit bahan bakar lho, Otolovers! Dalam standar tes Uni Eropa, BMW mengklaim konsumsi BBM-nya bisa mencapai 16,9 km per liter.

Memang, detikOto tidak menguji konsumsi BBM dengan perhitungan yang pasti. Meski hanya dilihat dari jarum fuel meternya, mobil ini masih tergolong irit.

Saat pengujian, detikOto menggunakan BBM dengan RON 95. Mobil pun diisi BBM sampai jarum fuel meter berada satu strip di atas angka 1/2.

Kesimpulan detikOto itu hadir setelah detikOto membawa mobil ini dari Warung Buncit, Jakarta ke BSD, Tangerang dan dilanjutkan ke Senayan, Jakarta hingga finish lagi di Warung Buncit. Setelah diajak berlari, digeber habis-habisan dan bertemu kondisi macet sampai ke titik finish, fuel meternya masih bertengger sedikit di atas angka 1/2.

Efisiensi bahan bakar itu dimaksimalkan dengan mode Eco Pro dan teknologi start-stop engine. Jadi, saat berhenti di tengah kemacetan, mesin secara otomatis akan mati dan ketika rem dirilis mesinnya akan menyala lagi.

Namun sayangnya, saat kembali menyala, getaran mesin sangat terasa seperti saat awal mesin distart.


Hide Ads