Sensasi Berada di Balik Kemudi Godzilla

Laporan dari Chiba

Sensasi Berada di Balik Kemudi Godzilla

- detikOto
Selasa, 26 Nov 2013 08:54 WIB
Sodegaura, Chiba - Nissan baru saja meluncurkan mobil flagship terbaru andalannya, GT-R 2014. Dan beruntungnya, detikOto berkesempatan untuk menggeber mobil berjuluk Godzilla itu di sirkuit Sodegaura Forest Raceway, Perfektur Chiba.

Tak tanggung-tanggung, mobil yang dites adalah seri tertinggi dari Godzila, yaitu GT-R Nismo. Mobil yang harganya di Jepang mencapai 1,5 juta yen ini dipasrahkan untuk digeber di sirkuit yang memang diperuntukkan untuk uji mobil.

Ada tiga sesi dalam test drive ini, yaitu sesi public road, test drive di sirkuit, dan taxi driver, yaitu jadi penumpang dengan sopir seorang pembalap profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikOto sebenarnya pernah menjajal model Nissan GT-R versi terdahulu. Apakah performa model terbarunya melampaui?

Jalan Umum

Sesi pertama dalam test drive ini adalah Public Road atau jalan umum. GT-R dikendarai di jalan umum. Namun si Godzila tak disetir sendiri, melainkan oleh seorang sopir. Mobil GT-R yang dikendarai versi standar.

Mobil tak bisa disetir sendiri karena alasan keamanan. Yang menjadi sopir detikOto seorang pria bernama Kanagawa yang mengaku sebagai pebalap supercar.

Waktu tempuh untuk menyelesaikan keseluruhan rute adalah 35 menit. GT-R warna merah yang dikendarai menyusuri jalan pedesaan Sodegaura dan dibawa masuk ke jalan tol.

Kanagawa membawa mobil dengan santai, tak ngebut, bahkan cenderung pelan untuk sebuah GT-R. Karena memang ada aturan yang ketat di Jepang soal batas kecepatan kendaraan di jalan umum.

Sebenarnya detikOto berharap Kanagawa menggeber mobilnya. Namun memang orang Jepang itu disiplin, dia patuh pada aturan.

Bahkan dia tak mau menyalip truk yang ada di depan meski sebenarnya lajur kanan -- arah berlawanan -- tak ada kendaraan. Di jalan pedesaan, kecepatan rata-rata GT-R 'hanya' 80 km/jam.

Masuk tol, Kanagawa meningkatkan kecepatan. Beberapa kali dia menginjak pedal gas dalam-dalam, namun hanya sebentar. Dia mengaku sangat ingin ngebut, tapi menahan diri karena ingat aturan batas kecepatan. Kecepatan GT-R di tol rata-rata 120 km/jam.

Interior

Dari kursi penumpang, GT-R terasa menyenangkan. Joknya empuk dan suspensinya nyaman. Hal lain, kebisingan mobil ini dalam kecepatan tinggi cukup minim. Peredam bising yang diterapkan di mobil ini terasa cukup baik.

Selama perjalanan Kanagawa dengan ramah mengajak ngobrol dan memberi sedikit penjelasan soal mobil tersebut.

Dia menjelaskan mengenai suspensi yang bisa diubah modenya, yaitu mode R untuk balapan dan mode comfort untuk penggunaan sehari-hari.

Selain itu, Kanagawa juga menjelaskan nyamannya penggunaan paddle shift mobil berharga miliaran rupiah tersebut.

Setelah kurang lebih 35 menit, mobil masuk kembali ke sirkuit dan sesi dua tes drive siap dilanjutkan.

Menggeber Godzila di Sirkuit

Ada jeda 10 menit antara sesi 1 dan 2. Waktu itu dimanfaatkan untuk minum dan ngobrol dengan orang-orang yang ada di sekitar. Dari ngobrol-ngobrol itu, didapat informasi bahwa sesi test drive hari ini sebenarnya hampir batal. Penyebabnya adalah kecelakaan yang dialami jurnalis asal Mesir saat menggeber Godzila sehari sebelumnya.

Informasi itu cukup membuat tegang. Namun niat sudah bulat, pantang pulang sebelum mengendarai Godzilla!

Lalu sesi itu akhirnya datang juga. Nama detikOto dipanggil ke paddock. Diminta mendengarkan penjelasan seorang staf teknis.

Setiap test driver diberi kesempatan menggeber Godzilla dalam 4 lap. Track yang dilalui tak terlalu panjang, hanya 2,436 km per lap. Sebelum memulai, para test driver diajak mengelilingi lintasan 2 kali dengan menumpang sebuah Nissan Serena.

Selama berkeliling, sopir memberi penjelasan mengenai track tersebut. Titik-titik blind spot, lokasi harus mengerem, jalur yang bisa melaju kencang, dijelaskan oleh sopir itu dengan detail. Usai dua putaran, lalu para test driver diminta memilih helm yang telah disiapkan. Setelah helm terpakai, sesi test drive pun dimulai.

Yang mengejutkan, ternyata mobil yang dites bukanlah edisi standar, melainkan Nismo, seri tertinggi GT-R.

Mobil ini sudah ditingkatkan performanya oleh Nissan hingga akhirnya mampu menyemburkan tenaga hingga 600 daya kuda dari mesin 3.8 liter twin-turbocharged 24-valve V6-nya. Lebih besar dari GT-R standar.

Masuk ke dalam Godzila Nismo, terlihat pemandangan yang agak sedikit berbeda dengan mobil yang dites sebelumnya. Jok dan beberapa aksesoris interior menggunakan standar yang lebih baik lagi, standar Nismo. Namun tampilannya masih sama, ada shift paddle dan tombol cruise control di setir, plus audio system yang cukup keren.

Di sisi penumpang, ada dua buah kamera. Satu kamera menghadap ke depan, merekam jalannya test drive dari sudut pandang bangku penumpang. Sedangkan kamera lainnya menyorot bangku sopir, merekam aksi sopir di balik kemudi. Rekaman video dari dua kamera ini pada akhir sesi diberikan kepada sopir sebagai kenang-kenangan.

Setelah menyesuaikan jarak jok, memasang sabuk pengaman, mengunci pintu, dan aba-aba diberikan, gas pun mulai diinjak. Namun tak bisa terlalu dalam, sebab langsung ditemui tikungan yang cukup tajam dan memiliki blind spot karena sedikit menanjak.

Masih belum ditemui lintasan lurus yang cukup panjang usai tikungan pertama. Ada tiga belokan lagi yang harus dilalui sebelum menemui lintasan lurus. Setelah belokan keempat, gas diinjak dalam-dalam. Wuzzz! Nismo melaju kencang.

Dalam sekejap mata kecepatan mobil sudah melebihi 100 km/jam. Mata detikOto pun tak lagi menatap speedometer, tapi jalanan, agar tak keluar dari lintasan dan mengalami nasib sama dengan jurnalis Mesir.

Ketika memasuki tikungan, kecepatan diturunkan. Lalu setelah melewati belokan keenam, mobil kembali digeber di lintasan lurus. Angka yang sempat terlihat ditunjukkan speedometer 143 Km/jam. Wuzzz! Satu lap selesai.

Saat lap pertama, transmisi yang digunakan automatic. Setelahnya, detikOto mencoba menggunakan transmisi manual yang menggunakan sistem paddle shift. Pada mode ini, perpindahan gigi terasa nyaman, hanya tinggal menggerakkan jari menyentuh paddle yang ada di balik setir. Paddle kanan untuk menaikkan transmisi, yang kiri untuk menurunkan. Wah, rasanya sudah seperti pembalap F1!

Hal menarik lainnya, ketika memasuki tikungan, GT-R seperti mengikuti apa mau pengendaranya. Mobil terasa melekat di jalan, meski badan ini tertekan akibat dorongan gaya mobil saat menikung.

3 Putaran tak terasa sudah terlewati. Di putaran keempat mobil harus masuk ke paddock dan setir harus dilepas. Rasanya belum puas -- karena lintasan yang pendek -- dan masih ingin berada di balik kemudi Godzila. Dan saya harus bersiap lagi menjadi penumpang.

Sesi Taxi Driver

Sekarang giliran detikOto disopiri oleh pebalap. Duduk di bangku penumpang, detikOto bersiap-siap memacu adrenalin dengan memegang erat pegangan yang ada di pintu.

Benar saja, begitu aba-aba diberikan, mobil langsung digeber, adrenalin mengalir deras. Badan terlempar ke belakang karena besarnya tenaga mobil. Saat menemui tikungan pertama yang cukup tajam, mobil direm mendadak dan cukup dalam sehingga badan terlempar ke depan.

Di tikungan yang tak terlalu tajam kecepatan mobil tak diturunkan, tetap tinggi. Saat menemui lintasan lurus, sopir menginjak pedal gas dalam-dalam dan mobil melaju dengan sangat cepat.

Rasanya luar biasa, jauh lebih cepat dibanding saat disetir sendiri. Yang sempat terlihat, speedometer menampilkan angka 178 km/jam.

Hal yang sama terus berulang hingga tiga lap. Setelahnya mobil menepi dan sesi test drive selesai.

Mengendarai Nissan GT-R memang selalu menyenangkan!


(ddn/ddn)

Hide Ads