Jakarta -
Meski ada yang menilai MPV Chevy Orlando sebagai MPV biasa, tetapi Orlando memberikan nuansa yang berbeda dari para pesaingnya.
Perjalanan dimulai dari markas General Motors (GM) di Pondok Ungu, Bekasi. detikOto sedikit terkesima dengan tampilan MPV Orlando. Bodinya MPV tetapi terasa seperti sedan.
Apa saja kelebihan MPV Orlando yang dijual seharga Rp 330 juta ini? Yuk kita bahas dalam sesi test drive kali ini.
Di Indonesia, MPV yang didatangkan dari Korea ini mengenakan bodi cukup unik dari para pesaingnya yakni Toyota Kijang dan Nissan Serena. MPV Orlando memiliki panjang 4.652 mm, lebar 1.836 mm, tinggi 1.633 mm, dan 2.760 mm.
MPV Orlando memiliki head lamp cukup lebar yang dikombinasikan dengan bumper yang membentang lebar.
Sedangkan bagian grillenya dipengaruhi dengan honeycomb. Mata pengendara dimudahkan dengan kaca kecil di pilar A. Tubuhnya agak pendek jika dibandingkan dengan MPV Innova. Namun itu tidak membuat mobil satu ini kalah lincah.
Masuk ke dalam Orlando, kabin memberikan keuntungan pada pengendara dan penumpang.
Penumpang baris ke-2 dan ke-3 dengan tinggi badan tidak lebih dari 175 cm memiliki leg room yang lumayan lega.
Untuk penumpang dengan ukuran tinggi badan 168 cm lumayan bisa selonjoran.
Asyiknya kursi baris ketiga bisa dilipat untuk memuat barang bawaan lebih banyak lagi. Kursi penumpang dan pengendara masih diaktifkan dengan manual.
Lebih dalam lagi menyelami interiornya. Nah, desain dashboard MPV Orlando sangat lebar.
Tombol-tombol terintegrasi dengan apik di dalamnya. Ada yang unik di bagian dashboard MPV Orlando, terdapat laci simpanan yang berada di balik audio CD player.
Cara bukanya cukup mudah, dorong tombol yang berada di bawah audio ke arah atas dengan begitu audio akan terdorong ke arah atas. Di dalamnya tersedia colokan untuk iPod, MP3, AUX in yang tersambung dengan 6 speaker.
Mesin 1.796 cc 4 silinder dinyalakan dengan cara memutar kunci kontak di samping kanan kemudi.
Eits, sebelum berkendara pasang seat belt dan atur posisi kemudi lewat tuas (tilt steering) di bawah kemudi.
Saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi D, mobil terus melaju tanpa kendala.
Suara mesin yang juga tersemat di Chevy Cruze tersebut lumayan halus.
Sayang setiap perpindahan transmisi otomatisnya dari 1 ke 2 masih terasa ada hentakan. Namun setelahnya perpindahan cukup halus.
Ada yang masih menjadi PR untuk Chevy. Mesin 1.796 cc pada putaran bawah mesin MPV Orlando masih agak lemot. Butuh waktu untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Mobil tersebut memiliki akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 13,3 detik.
Ketika pedal gas dipijak, mesin bertenaga 141 Ps dan torsi 175 Nm tersebut lumayan agresif. Masuk ke ruas jalan tol JORR, detikOto kami pun sedikit menekan gas lebih dalam hingga jarum spidometer menujukkan angka 140 Km/jam. Ingin lebih merasakan performa mesin, tinggal geser tuas ke kiri, otomatis mesin akan merespons keinginan detikOto.
Karena faktor panjang dan agak pendek, bodi MPV Orlando tidak terasa limbung ketika menghadapi tikungan dengan kecepatan 120 km/jam. Ketika bermanuver pun enggak membuat detikOto ragu-ragu.
Namun ketika menghadapi jalanan agak rusak bantingan suspensi MPV Orlando lumayan keras.
Asyiknya kondisi kabin tetap senyap meski dipacu pada kecepatan 150 km/jam. Ketika melongok ke indikator bensin, konsumsi bahan bakar minyak butuh 1 liter untuk menjangka jarak 14 kilometer.
Setelah kencan singkat dengan MPV Orlando, mobil asal AS ini sepertinya patut diwaspadai keberadaannya. Soalnya performanya tidak kalah baik dengan MPV sekelas yang telah beredar di pasar mobil Indonesia.
Poin plus:
- Kabin senyap
- Kabin penumpang lega
- Pandangan ke depan luas
- Suspensi tidak limbung
Poin minus:
- Mesin agak lemot pada putaran bawah
Β
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?