Jika gagal meraih juara MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi, Jepang, maka Marc Marquez kemungkinan besar akan mengunci gelar di Sirkuit Mandalika, Lombok. Menariknya, jika hal itu benar terjadi, panitia sudah punya persiapan khusus.
Kepastian tersebut disampaikan langsung Priandhi Satria selaku Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Menurut dia, seandainya penguncian gelar juara benar-benar terjadi di Mandalika, maka itu akan menjadi momen bersejarah untuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah menyiapkan skenario khusus bila penobatan juara dunia berlangsung di Mandalika," ujar Priandhi Satria melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (19/9).
"Dari sisi seremoni, tata kelola penonton, hingga aspek keamanan, semua dipersiapkan sebaik mungkin agar momen ini berjalan tertib, aman, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh dunia," tambahnya.
![]() |
Berikut sejumlah langkah antisipatif yang telah dipersiapkan MGPA seandainya Marc Marquez benar-benar mengunci gelar dunia di Mandalika:
1. Seremoni Khusus: Menyiapkan panggung penobatan yang sesuai standar MotoGP, dengan sentuhan budaya lokal untuk menambah nuansa khas Indonesia.
2. Manajemen Kerumunan: Mengoptimalkan koordinasi dengan aparat keamanan agar perayaan juara berlangsung aman, nyaman, dan terkendali.
3. Kolaborasi dengan Media Global: Mengemas peristiwa ini sebagai promosi besar bagi Indonesia, sehingga liputannya bisa menjangkau audiens internasional.
4. Sinergi Pariwisata: Memaksimalkan dampak ekonomi melalui beragam kegiatan UMKM dan sektor transportasi, dan perhotelan,, salah satunya Konser Dewa 19 pada event MotoGP.
Hitung-hitungan Juara Dunia
Marc Marquez saat ini telah mengoleksi 512 poin. Sementara adiknya, Alex MΓ‘rquez berada di posisi kedua dengan 330 poin. Selisih keduanya mencapai 182 poin!
Secara hitung-hitungan, Marc bisa mengunci gelar di Motegi jika dia mengungguli Alex setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi (Marc mendapat 25 pts race + 0 sprint = 25 vs Alex β€21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Motegi merupakan peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar.
Namun, jika Marc tak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat di Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika).
Untuk menunda penentuan hingga pasca-Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi + Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat Marc konsisten sepanjang musim.
Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025.
"Jika itu terjadi, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dunia akan melihat Mandalika bukan hanya sebagai sirkuit baru, tetapi juga sebagai panggung sejarah MotoGP," kata dia.
(sfn/lua)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi
TOT... TOT... WUK... WUK Mengganggu! Korlantas: Saya Akan Evaluasi