Marc Marquez Terlalu Kuat Jika Dibandingkan dengan Bagnaia

Marc Marquez Terlalu Kuat Jika Dibandingkan dengan Bagnaia

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 10 Jul 2025 20:30 WIB
Italian MotoGP rider Francesco Bagnaia of Ducati Lenovo Team and Spanish MotoGP rider Marc Marquez of Ducati Lenovo Team attend the MotoGP launch party at One Bangkok mall in Bangkok, Thailand, on February 9, 2025. The MotoGP 2025 season launch event promotes the start of the Motorcycling Grand Prix 2025, in which Thailand hosts the 2025 season opening race from February 28 to March 2. (Photo by Anusak Laowilas/NurPhoto)
Bagnaia dan Marc Marquez Foto: NurPhoto via Getty Images/Anusak Laowilas
Jakarta -

Marc Marquez diprediksi mendominasi jalannya balapan MotoGP Jerman akhir pekan ini. Kemampuan The Baby Aliens dinilai terlalu over power (OP) buat Francesco Bagnaia di Sirkuit Sachsenring.

Menurut Stefan Bradl, pebalap penguji Honda, kekuatan Marquez saat ini berada di level prima. Persis ketika Marquez menggeber RC-213-V saat 2020 ke bawah.

Dari tahun 2011 hingga 2019, Marc Marquez memenangi balapan berturut-turut di Sirkuit Sachsenring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu, Marquez yang sudah berseragam tim satelit Ducati menjadi runner up. Dia finis di belakang Bagnaia. Namun akhir pekan ini, Marquez dijagokan menjadi juara.

"Marc dalam kondisi prima; dia telah menunjukkan di masa lalu bahwa dia tahu apa yang dia lakukan di Sachsenring," ujar Bradl dikutip dari Speedweek, Kamis (10/7/2025).

ADVERTISEMENT

Musim ini, Marc Marquez telah memenangi sembilan balapan sprint dan enam balapan utama dari sepuluh seri yang sudah digelar. Satu-satunya kemenangan Bagnaia adalah GP di Austin, kala itu MM93 mengalami kecelakaan saat memimpin balapan.

"Sebagai pemimpin tim, Bagnaia berada dalam bahaya - ia tahu apa yang akan terjadi. Marc telah tampil luar biasa di GP23 tahun sebelumnya. Jelas bahwa dengan dukungan pabrikan, hanya akan ada satu orang yang memegang kendali. Saya pikir Marc akan menang. Bonus yang dimiliki Bagnaia sudah lama hilang. Memiliki dua pembalap andalan dalam satu tim tidaklah mudah. Satu pembalap harus menang, ini soal menang atau kalah," kata Bradl.

"Dalam olahraga balap motor, hampir mustahil memiliki dua pebalap di level ini. Ducati membiarkan para pebalap bertarung habis-habisan. Marquez menyukai pertarungan seperti ini, kompetisi seperti ini," tambah dia.

"Pecco telah kehilangan gelar juara dunia dari Jorge Martin. Maka memasukkan kandidat (Marquez) seperti itu ke tim pabrikan mungkin terlalu kuat baginya (Bagnaia)," jelasnya lagi.




(riar/dry)

Hide Ads