Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 20 Des 2024 15:34 WIB
Francesco Bagnaia dan Davide Tardozzi.
Francesco Bagnaia dan Davide Tardozzi. Foto: Doc. Ducati.
Jakarta -

Manajer Ducati Davide Tardozzi tak suka dengan sikap Francesco Bagnaia yang terlalu baik dan sopan ke musuh-musuhnya, termasuk Jorge Martin. Dia menegaskan, sebagai pebalap profesional, Bagnaia seharusnya bisa membatasi hubungan dengan rival di lintasan.

Baru-baru ini, dalam film dokumenter Ducati, tim asal Italia tersebut merekam momen-momen setelah balapan di Buriram, Thailand, musim lalu. Ketika itu, tepatnya di sesi Sprint Race, Martin melakukan pergerakan berbahaya yang bisa merugikan Bagnaia. Namun, bukannya marah, Bagnaia justru bersikap ramah ke musuhnya tersebut.

"Pecco, Martin memiliki keberanian untuk menjatuhkanmu. Dia memutuskan akan mengganggumu. Dia melakukan apa yang harus dilakukan. Itulah yang harus kamu lakukan juga," ujar Tardozzi dalam film dokumenter tersebut, dikutip dari Motorsport, Jumat (20/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamu tidak bisa selalu bersikap seperti seorang pria sejati. Kamu tidak bisa (terlalu baik), karena orang-orang ini sudah menendang bokongmu," tambahnya.

BARCELONA, SPAIN - NOVEMBER 17:  Jorge Martin of Spain and Prima Pramac Racing celebrates the 2024 World MotoGP champion under the podium with Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team (R) at the end of the  MotoGP race during the Motul Solidarity Grand Prix of Barcelona - Race at Circuit de Barcelona-Catalunya on November 17, 2024 in Barcelona, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Tardozzi menegaskan, dalam situasi memperebutkan gelar juara, pebalap tak boleh terlalu akur dengan rival utamanya. Lebih lagi, pihak musuh tak menunjukkan sikap yang sama.

ADVERTISEMENT

"Dia (Martin) sudah mengincarmu, sudah memutuskan akan mengincarmu. Tidak ada keraguan tentang itu. Jadi kamu harus berhenti bersikap seperti seorang pria baik, karena mereka akan menghancurkanmu," tegasnya.

Pada Agustus lalu, Bagnaia pernah ditanya mengenai sikapnya yang terlalu sopan ke musuh-musuhnya, termasuk ke Martin. Dia mengatakan, rivalitas tak perlu dibumbui perselisihan. Dia lebih memilih respek ke lawan ketimbang membencinya.

"Ketika ada rasa hormat, akan ada kedamaian di luar. Namun, itu juga selalu disertai rasa hormat. Saya dan Martin sudah saling kenal sejak lama, dan saya tidak pernah mengerti mengapa pebalap musuhan selama kejuaraan," tutur Bagnaia.

MotoGP - Japanese Grand Prix - Mobility Resort Motegi, Motegi, Japan - October 6, 2024 Ducati Lenovo Team's Francesco Bagnaia celebrates after winning the Japanese Grand Prix with second placed Prima Pramac Racing's Jorge Martin REUTERS/Kim Kyung-HoonJorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Sikap dan prinsip yang ditunjukkan Bagnaia sangat berbeda dengan mentornya, Valentino Rossi. Peraih dua gelar juara itu terlihat lebih sopan, lembut dan tak suka drama.

"Memang benar ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda akan sedikit mengubah hubungan (dengan pebalap lain). Namun, rasa hormat harus selalu ada dan tampaknya situasinya masih sama seperti tahun lalu, atau sejak kami masih muda," kata Bagnaia.




(sfn/rgr)

Hide Ads