Jorge Martin Juara MotoGP Bukan karena Balas Dendam dengan Ducati

Jorge Martin Juara MotoGP Bukan karena Balas Dendam dengan Ducati

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 11 Des 2024 17:09 WIB
MotoGP - Solidarity Grand Prix of Barcelona - Circuit de Barcelona-Catalunya, Barcelona, Spain - November 17, 2024 Prima Pramac Racings Jorge Martin celebrates on the podium with teammates after winning the MotoGP World Championship REUTERS/Pablo Morano
Jorge Martin. Foto: REUTERS/Pablo Morano
Jakarta -

Jorge Martin sukses menjuarai MotoGP 2024. Martin mengaku keberhasilan tersebut bisa dicapai bukan karena dirinya ingin balas dendam terhadap Ducati yang tidak jadi merekrutnya ke tim pabrikan.

"Sejujurnya, bagi saya, titik kunci kejuaraan bukanlah di sana," ungkap Martin, dalam wawancara dengan Marca, dikutip Rabu (11/12/2024). "Ya, jelas, untuk pers, untuk masalah kontrak, ada kekacauan dan itu adalah sebelum dan sesudah dalam sejarah saya dengan Ducati, itu jelas," sambung Martin.

Lanjut Martin mengatakan, titik balik di MotoGP sehingga dia termotivasi meraih gelar juara dunia 2024 adalah saat seri kesembilan digelar di Sirkuit Sachsenring, Jerman, bulan Juli silam. Di race utama MotoGP Jerman, Martin terjatuh saat memimpin balapan, padahal balapan menyisakan dua lap. Gara-gara itu juga, posisi dia di puncak klasemen saat itu diambil alih pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya, di level olahraga, titik baliknya mungkin adalah Jerman, saat saya jatuh dengan keunggulan yang sangat besar. Saya pikir itu mungkin jadi titik balik bagi saya untuk membuat perubahan dan berkata, 'Sejauh ini, saya tidak akan gagal lagi.' Itu yang memotivasi saya," tambah pebalap asal Spanyol tersebut.

"Pada akhirnya, saya melihat bahwa saya tidak perlu membuktikan apa pun dan saya memberikan 100 persen kemampuan saya, seperti yang telah saya lakukan hingga saat itu dan saya berhasil meraih gelar ini," sambung rider yang kemudian memutuskan pindah ke Aprilia Racing itu.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, harus diakui keputusan Ducati Lenovo merekrut Marc Marquez pada 2025 telah menjadi pelecut semangat bagi Martin untuk menunjukkan kemampuannya. Apalagi tim Martin, Pramac Racing, yang ikutan kecewa, juga tidak melanjutkan kerja sama dengan Ducati.

"Saya memanfaatkan kesempatan itu untuk menyatukan tim, menyatukan mereka semua dan memberi tahu mereka: 'Teman-teman, ini sudah terjadi...Tahun ini, akhirnya, saya lebih memandang segala sesuatunya sebagai sebuah peluang dan bukan sebagai ancaman," kata dia.

"Anda berkata pada diri sendiri: 'Baiklah, begitulah adanya, peluang apa yang ada di depan kita? Nah, tim satelit yang terdiri dari 10-12 orang dapat mengalahkan tim pabrik yang beranggotakan 200 orang. Jadi mari kita bekerja, tidak ada yang akan memberi kita apa pun dan kita akan melakukannya," bilang Martin.

"Dan, pada akhirnya, berkat itu, tentu saja, saya bisa menjadi juara dunia," tukasnya.




(lua/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads