Nyeseknya Bagnaia, Lebih Sering Menang tapi Gagal Jadi Juara Dunia MotoGP 2024

Nyeseknya Bagnaia, Lebih Sering Menang tapi Gagal Jadi Juara Dunia MotoGP 2024

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 18 Nov 2024 08:14 WIB
Jorge Martin (L) of Spain and Prima Pramac Racing Ducati and Francesco Pecco Bagnaia (R) of Italy and Ducati Lenovo Team during the press conference preview of the Motul Solidarity Grand Prix of Barcelona at Circuito de Jerez - Angel Nieto on April 29, 2023 in Jerez de la Frontera, Spain. (Photo by Jose Breton/Pics Action/NurPhoto via Getty Images)
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Jorge Martin dinobatkan menjadi juara MotoGP 2024. Padahal, Francesco Bagnaia justru mencatat kemenangan lebih banyak ketimbang Martin.

Francesco Bagnaia kini sudah setara dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang mencatat 11 kemenangan dalam satu musim. Meski begitu, 11 kali kemenangan yang ditorehkan Francesco Bagnaia sepanjang musim 2024 belum cukup menjadi modal untuk mengantarnya mempertahankan titel juara dunia MotoGP. Bagnaia harus merelakan titel juara dunia musim ini ke Jorge Martin yang unggul 10 poin hingga seri pamungkas berakhir.

"Saya menerima (kekalahan). Tapi setelah insiden di Malaysia saya paham ini akan semakin sulit, untuk mengejar 29 poin sangatlah sulit. Tapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenangi seri tersisa dan saya pikir itulah hal paling maksimal yang bisa saya lakukan," ujar Bagnaia dilansir Crash.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sering menang, Bagnaia juga tercatat lebih sering gagal menyentuh garis finis. Ini berbanding terbalik dengan Martin yang justru lebih konsisten. Martin hanya empat kali gagal finis di Sprint Race maupun balapan utama. Sedangkan Bagnaia secara total delapan kali gagal menyentuh garis finis, lima kali di balapan utama dan Sprint Race tiga kali.

"Jorge melakukan pekerjaan bagus. Dalam hal konsistensi, dia lebih baik. Dia finis 16 kali sepanjang musim dan itu luar biasa. Dari sisi kami, jami hanya kurang beruntung dan melakukan beberapa kesalahan. Jadi sulit untuk dibayangkan bisa menang juara dengan delapan kali 'nol' (tanpa poin)," tutur rider Ducati Lenovo itu.

ADVERTISEMENT

"Kami juga melampaui jumlah poin musim lalu meski dengan delapan kali tanpa poin. Jadi saya pikir kami sudah melakukan pekerjaan bagus dan hampir mendominasi balapan tapi itu saja belum cukup," sambungnya lagi.

Hal ini tentu jadi pelajaran penting bagi rider jebolan akademi VR46 itu. Menurutnya, penting untuk bisa memahami berbagai situasi dan tampil lebih konsisten di musim depan. Bagnaia juga mengapresiasi Martin yang tampil lebih apik hingga bisa merebut titel juara dunia dari tangannya.

"Dia pantas mendapatkannya karena melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya tersenyum melihatnya merayakan itu karena saya tahu bagaimana rasanya momen itu. Anda datang untuk bisa mendapatkan ini dan ketika mendapatkannya itu adalah hal terbaik. Jadi saya hanya tersenyum dengan apa yang dia dapat," pungkas Bagnaia.




(dry/din)

Hide Ads