Bagnaia Crash Salahkan Ban, Michelin Siap Turun Tangan

Bagnaia Crash Salahkan Ban, Michelin Siap Turun Tangan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 23 Sep 2024 12:14 WIB
MISANO ADRIATICO, ITA - SEPTEMBER 06: Francesco Bagnaia (1) of Italy and Ducati Lenovo Team speeds away from turn six during Free Practice 1 of the MotoGP Gran Premio Red Bull di San Marino e della Riviera di Rimini on September 6, 2024, at Misano World Circuit Marco Simoncelli in Misano Adriatico, Italy.  (Photo by David Buono/Icon Sportswire via Getty Images)
Bagnaia. Foto: Icon Sportswire via Getty Images/Icon Sportswire
Jakarta -

Francesco 'Pecco' Bagnaia mengalami kecelakaan saat melakoni balapan utama MotoGP Emilia Romagna di Misano. Bagnaia menyalahkan ban yang kehilangan grip.

Untuk kedua kalinya dalam tiga akhir pekan balapan, sang juara bertahan merasa bannya tidak bekerja secara normal. Padahal, sehari sebelumnya saat sesi Sprint, Bagnaia berhasil jadi juara.

Bagnaia mengeluh kehilangan traksi ban belakang saat akselerasi. Begitu ban mulai 'berfungsi', Bagnaia melesat ke rekor lap terbaru dan mulai mengejar Jorge Martin dan Enea Bastianini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ban belakang mulai bekerja setelah 15 putaran, sesuatu yang luar biasa!" kata Bagnaia dikutip Crash.

Setelah ban belakang mulai bekerja, Bagnaia justru kesulitan dengan traksi ban depan. Dia malah terjatuh di lap ke-21. Bagnaia mengaku mengerem 18-20 meter lebih awal dari lap terbaiknya dan motornya masih tegak saat ban depan terkunci.

ADVERTISEMENT

"Tidak mungkin kehilangan (traksi) ban depan (seperti ini) jika Anda berada dalam kondisi kering,. Semuanya cukup aneh hari ini, tetapi itu terjadi pada kami dua kali dalam tiga Grand Prix terakhir, jadi mungkin itu akan terjadi pada yang lain di (balapan) yang berikutnya," katanya.

Michelin menyoroti bahwa Pecco adalah satu-satunya pembalap yang mencatat beberapa putaran di bawah 1 menit 31 detik. Namun, Manager Motorsport Michelin Piero Taramasso setuju bahwa performa pembalap Italia yang berfluktuasi itu 'cukup aneh'.

"Tidak biasa melihat performa yang bagus di awal, lalu 'turun', lalu performa bagus lagi," kata Taramasso.

"Terkait komentar Pecco, kami berbicara dengannya. Untuk saat ini, kami menunggu untuk menganalisis data guna memahami apa yang terjadi. Cukup aneh, karena ia memiliki start yang sangat bagus, memimpin balapan selama empat putaran, jadi mencatatkan lap yang sama dengan Jorge dan Bastia. Dan kemudian selama lima atau enam putaran, ia dua atau tiga persepuluh lebih lambat, dan kemudian pada putaran ke-12 ia mampu bangkit lagi. Waktu putarannya sangat cepat. Pada putaran ke-16 ia mencatatkan waktu terbaik waktu putaran balapan, ia bangkit dengan sangat kuat, ia menyerang untuk mengejar dua (pemimpin balapan)," bebernya.

"Jadi sekarang kami mencoba memahami apa yang terjadi. Ketika kami memiliki data, kami pasti akan tahu. Namun, tidak biasa melihat performa yang bagus di awal, lalu ada 'kelemahan', lalu performa bagus lagi."




(rgr/din)

Hide Ads