Meski hanya mendapat motor tahun lalu, namun Marc Marquez tampil kencang bersama Ducati. Padahal, Valentino Rossi yang merupakan pesaingnya sangat kesulitan saat membela tim pabrikan Italia.
Sebagai pengingat, Rossi membela Ducati di musim 2011 dan 2012. The Doctor tak sekalipun menang dalam 35 balapan. Pencapaian terbaik Rossi menunggangi Desmosedici hanyalah tiga kali naik podium; sekali finis ketiga di Le Mans pada musim debutnya, lalu dua kali runner-up di Le Mans dan San Marino di musim terakhirnya.
Nasib berbeda justru diterima Marc Marquez saat membela tim satelit Ducati. Dia musim ini sudah meraih tiga podium dari tujuh kali race inti. Bahkan, pebalap kelahiran Spanyol itu kini menempati posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 136 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Davide Tardozzi selaku bos Ducati menjelaskan, ada perbedaan kontras antara Ducati dulu dan sekarang. Menurutnya, Ducati sebagai tim balap saat ini jauh lebih siap dan matang.
"Ini benar-benar komitmen yang berbeda karena persiapan yang kita lakukan saat ini sudah sebagai tim, sebagai produsen motor, sebagai manajemen dan penanganan teknis. Itu adalah kesalahan fatal ketika kami merekrut Vale di Ducati. Kami tidak siap, kami tidak siap mengelola Vale," ujar Tardozzi, dikutip dari Motosan, Sabtu (15/6).
"Tapi hari ini, kami sudah sangat siap. Saya juga ingat bahwa kita mempunyai juara dunia dua kali. Saat Anda mengelola Francesco Bagnaia, saya tidak mengerti mengapa Anda tidak bisa mengelola Marc MΓ‘rquez juga. Bukan berarti Pecco lebih rendah," lanjutnya.
![]() |
Menurut Tardozzi, jika saja Rossi membela Ducati saat kondisi timnya seperti sekarang, pasti pebalap Italia itu akan tampil jauh lebih baik. Bahkan, bukan tak mungkin, Rossi bisa meraih gelar bersama timnya.
"Dengan Valentino, waktunya benar-benar salah, dengan Jorge Lorenzo saya pikir dia melakukan kesalahan dengan menandatangani kontrak terlalu cepat dengan Honda," ungkapnya.
"Jika dia menunggu beberapa hari saja, ceritanya mungkin akan berbeda. Jorge mencatatkan waktu 1:30,9 di Misano, sesuatu yang luar biasa dan dia melakukannya pada tahun 2017. Sungguh sangat disayangkan," kata dia menambahkan.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali
RI Digusur Malaysia, Ini Sederet Dampak Buruk Penjualan Mobil Turun Terus