Marquez-Bagnaia Satu Garasi, Rossi-Lorenzo Jilid 2?

Marquez-Bagnaia Satu Garasi, Rossi-Lorenzo Jilid 2?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 06 Jun 2024 15:04 WIB
AUSTIN, TEXAS - APRIL 11: Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team (L) and Marc Marquez of Spain and Gresini Racing MotoGP look on during the press conference pre-event during the MotoGP Of The Americas - Previews at Circuit of The Americas on April 11, 2024 in Austin, Texas. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Francesco Bagnaia dan Marc Marquez (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Marc Marquez dan Francesco 'Pecco' Bagnaia akan berbagi garasi musim depan. Keduanya memperkuat tim pabrikan Ducati.

Marquez dan Pecco Bagnaia sama-sama menjadi kandidat kuat meraih gelar juara dunia. Seperti de ja vu ke masa lalu, beberapa tahun lalu ada Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang sama-sama memperkuat tim pabrikan Yamaha tapi berebut titel juara dunia. Akankah rivalitas Rossi-Lorenzo terulang lagi dengan adanya Marquez-Bastianini di Ducati?

Luca Cadalora, legenda MotoGP memiliki analisanya sendiri. Dia bilang, persaingan seperti Rossi dan Lorenzo bagus untuk keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita lupakan masa-masa saya, jaraknya terlalu jauh, tapi saya mengalami persaingan antara Valentino dan Lorenzo di garasi dan saya harus mengatakan bahwa itu bagus untuk mereka berdua, mereka tidak pernah sekuat ini. Memiliki dua pembalap terkuat, seperti Rossi dan Jorge saat itu, merupakan sebuah keuntungan besar bagi sebuah tim, bukan sebuah kerugian, dan itu baik bagi keduanya," ujar Cadalora dikutip Motosan.

Pertarungan di dalam satu garasi untuk melihat siapa yang bisa menang akan disuguhkan dengan bergabungnya Marquez sebagai tandem Bagnaia. Perlu diingat, MotoGP adalah olahraga individual sehingga siapa pun pebalapnya akan berusaha mengalahkan pesaingnya.

ADVERTISEMENT

"Bagnaia adalah seorang juara hebat, dewasa, yang tahu cara menggunakan pikirannya dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat. (Jorge) MartΓ­n memiliki potensi besar, namun ia masih belum memiliki pikiran dan kedewasaan untuk memenangkan Kejuaraan Dunia. Saat ini Pecco adalah pembalap terlengkap, tidak akan mudah bagi siapa pun untuk bisa mendahuluinya," kata Cadalora.

Masalah berikutnya yang harus dipecahkan oleh Ducati adalah mengetahui apa yang akhirnya akan terjadi pada Pramac. Karena Pramac tampaknya akan meninggalkan pabrikan Italia tersebut pada akhir musim.

"Menurut saya, ini bukan hanya soal pembalap, Ducati bisa kehilangan tim dan akan kehilangan Pramac, mereka tidak dapat melanjutkan dengan 8 pebalap dan hal ini menyebabkan pengambilan keputusan tertentu. Yamaha tentu perlu memiliki 2 motor lagi (dari tim satelit) di lintasan," tutupnya.




(rgr/dry)

Hide Ads