Honda lagi terpuruk di MotoGP. Sudah empat musim mereka tak bisa meraih gelar juara dunia. Kehancuran Honda di MotoGP disebut-sebut karena mereka tak mendengarkan masukan-masukan dari para pebalap terdahulu, seperti Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow. Di masa-masa kejayaannya, Honda hanya mau mendengarkan saran Marc Marquez.
Honda menciptakan kombinasi maut bersama Marc Marquez. Pabrikan Jepang ini mendominasi gelar juara di era MotoGP modern. Sejak MotoGP bermesin 4-tak diperkenalkan pada 2002, Honda telah meraih setidaknya 10 gelar MotoGP, di mana 6 gelar di antaranya diraih bersama sang 'The Baby Alien' Marc Marquez.
Bahkan saking perkasanya Honda bersama Marquez, mereka meraih empat gelar MotoGP secara berturut-turut, dari musim 2016, 2017, 2018, dan 2019. Tak ayal mereka pun merasa jemawa dan merasa bakal tidak tersentuh oleh para pesaingnya. Namun sikap sombong itu jadi malapetaka, kini Honda terpuruk, bahkan ditinggal Marquez ke Ducati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mantan manajer Repsol Honda, Livio Suppo, berkata menurunnya performa Honda di MotoGP lantaran mereka terlalu fokus pada Marquez. Pebalap lain, seperti Dani Pedrosa atau Cal Crutchlow, kurang didengarkan saran dan masukannya.
"Anda pasti ingat beberapa wawancara Cal, yang tidak begitu baik tentang motornya. Dani juga mengeluh--bukan di depan umum--tapi dalam pertemuan teknis. Dia berkata bahwa motor Honda menjadi semakin sulit untuk dikendarai," kata Suppo dalam wawancara dengan Crash, dikutip Minggu (21/1/2024).
Tapi karena Marquez tampil gacor, meraih gelar pada tahun 2018 dengan sembilan kemenangan, kemudian 12 kemenangan saat meraih gelar pada tahun 2019, masukan Dani dan Crutchlow tak lagi didengarkan.
![]() |
"Tentu saja bakat Marc sangat membantu. Dan mungkin salah satu kesalahannya adalah Honda saat itu tidak mendengarkan (saran) pebalap seperti Cal dan Dani," ujar Suppo.
"Mereka tidak terlalu peduli dengan hasil pebalap lain, mereka hanya fokus pada kemenangan Marc, kemenangan, kemenangan. Dan ini mungkin kesalahan terbesar. Kemudian ketika mereka menyadarinya, yang pada dasarnya terjadi bersamaan dengan kecelakaan Marc (pada tahun 2020), semuanya sudah terlambat," tambah Suppo.
Ketika Pedrosa dan Crutchlow pensiun, masing-masing dari mereka menjadi pebalap penguji untuk tim MotoGP KTM dan Yamaha. "Tentunya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa (Honda) tak menawarkan Dani sebagai pebalap penguji. Padahal Dani memiliki sensitivitas yang tinggi (terhadap motor)," tukas Suppo.
![]() |
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?