Marc Marquez turut mengomentari hak konsesi yang bakal didapat Honda maupun Yamaha. Begini komentar Marquez.
Performa Honda dan Yamaha belakangan jadi sorotan. Keduanya terlihat terpuruk dalam dua tahun terakhir. Yamaha tak bisa mempertahankan gelar MotoGP di tahun 2022, sementara Honda terakhir kali mengecap gelar juara MotoGP pada 2019 silam. Para pebalapnya juga kerepotan untuk bersaing di baris depan. Ditambah lagi Ducati kian perkasa dengan delapan motor di lintasan.
Dorna Sports, FIM, IRTA, dan MSMA pada akhirnya turun tangan dan mengenalkan sistem konsesi baru. Dalam keterangan resminya, MotoGP bilang memungkinkan pabrikan untuk mendapatkan atau kehilangan konsesi mereka dengan lebih cepat berdasarkan performa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memastikan persaingan dalam olahraga paling menarik di dunia ini dapat tetap sedekat mungkin," tulis MotoGP dalam keterangannya.
Dalam konsesi itu, pabrikan akan dikelompokkan ke dalam empat grup, yakni A, B, C, atau D. Pengelompokkan itu bergantung pada persentase kemungkinan poin maksimum yang mereka peroleh di setiap jendela atau periode.
Menilik poin konstruktor tahun 2023, Ducati menempati peringkat pertama dengan 700 poin, atau 96% yang masuk dalam kategori A, KTM (373 poin, 51%) dan Aprilia (326 poin, 45%) di kategori C, sedangkan Yamaha (196 poin, 27%) dan Honda (185 poin, 25%) di D.
Merujuk pada poin tersebut, Honda dan Yamaha memiliki kesempatan lebih banyak untuk mendapat wildcard. Tes privat juga bisa dilakukan secara bebas. Adapun hak konsesi itu diharapkan bisa kembali meningkatkan performa Yamaha dan Honda. Mantan pebalap Repsol Honda Marc Marquez memiliki pandangan tersendiri soal hak konsesi itu. Bagi The Baby Aliens, konsesi itu bisa membuat persaingan makin sehat.
"Menurut saya ini membuat Anda bisa mengembangkan mesin dan mengubah beberapa parameter. Anda memiliki kesempatan untuk melaju lebih tinggi. Saya pikir ini akan membantu pekerjaan Honda dan Yamaha," ungkap Marquez dilansir Motosan.
Meski ada aturan konsesi, pada kenyataannya Marquez tetap memilih hengkang dari Honda. Dia tetap memilih motor terbaik di lintasan saat ini. Ya, Ducati Desmosedici memang yang terbaik saat ini. Buktinya motor dari pabrikan Borgo Panigale tersebut berhasil mengantar Francesco Bagnaia mempertahankan gelar juara dunianya yang kedua.
"Bagi saya, sangat penting adanya kecocokan dengan pabrikan. Terutama saya pikir itu juga baik untuk pebalap. Jika Anda memiliki motor dengan perbedaan yang signifikan, pebalap akan mencari motor itu. Jika Anda memiliki beberapa pabrikan di level yang sama faktor pebalap jadi penting. Tapi setidaknya ini bagus untuk kejuaraan karena ada pabrikan berbeda," lanjut Marquez.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar