Pedro Acosta menilai MotoGP sekarang minim drama. Padahal penonton menanti rivalitas antar pebalap.
Pebalap rookie yang baru naik kelas ke MotoGP menilai persaingan sengit dan bumbu rivalitas belakangan tidak terjadi. Namun, Acosta merasa olahraga ini perlu mendapatkan kembali bumbu drama di antara para pebalapnya.
Kali terakhir MotoGP diwarnai bumbu drama saat delapan musim lalu atau tepatnya di tahun 2015. Kala itu, Rossi dan Marquez bersaing ketat hingga berulang kali terlibat gesekan. Puncaknya terjadi di Malaysia ketika Rossi diduga menendang motor Marquez.
Kejadian itu dikenal sebagai Sepang Clash dan penonton mengenangnya hingga sekarang. Bahkan, berkat kejadian tersebut, Rossi dan Marquez tidak saling bicara.
"Sekarang kita melihat bahwa semua orang sangat ramah dan memiliki hubungan yang baik dengan semua orang, tetapi orang-orang ingin melihat pertarungan seperti Pedrosa dan Lorenzo, Marc dan Rossi, Lorenzo dengan Marquez, Rossi dengan Biaggi, Rossi dengan Sete (Gibernau), orang-orang menginginkan ini," jelas dia dikutip dari Crash.net, Jumat (8/12/2023).
"Seperti Verstappen ketika dia agresif di F1, orang-orang menginginkan ini," tambahnya lagi.
Di sisi lain Acosta tampil impresif pada tes pertamanya mengendarai motor KTM MotoGP di Valencia, akan membalap untuk tim Tech 3 GASGAS. Dia meninggalkan tim Red Bull KTM Ajo untuk pertama kalinya sejak bergabung di paddock grand prix pada tahun 2021.
"Merupakan mimpi untuk datang ke kejuaraan dunia sebagai pembalap pabrikan KTM," ujar Acosta.
"Sungguh luar biasa bisa berada di tim Red Bull KTM Ajo dan pada akhirnya saya tumbuh bersama mereka. Untuk ini saya benar-benar berusaha untuk memiliki motor kelima di MotoGP sehingga saya bisa membawa seluruh tim saya ke kelas MotoGP," tambah dia.
Simak Video "Video Duel Seru Marquez Vs Bagnaia di Awal Balapan MotoGP Italia"
(riar/dry)