Beri Pesan ke Honda, Alex Rins Senang Lebih Didengar di Yamaha

Jakarta -

Alex Rins resmi menjadi pebalap pabrikan Yamaha. Dia senang kini saran-sarannya soal pengembangan YZR-M1 lebih didengar oleh insinyur pabrikan Garpu Tala, ketimbang saat masih berseragam Honda.

Satu musim sebelumnya, Alex Rins membela LCR Honda yang berstatus tim satelit. Rins curhat selama di tim satelit tidak terlibat langsung dalam pengembangan motor seperti Marc Marquez dan Joan Mir. Dia mengaku sarannya tidak banyak didengar.

Kini dengan statusnya sebagai pebalap pabrikan Yamaha, Rins bakal lebih diperhatikan. Rider Spanyol itu bahagia bisa mengarahkan YZR-M1 sesuai gaya balapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesan pertama saya, lap pertama bisa tersenyum sangat lebar, sebenarnya, karena memang benar karena saya melihat ada perbedaan dari sepeda motor tahun lalu, Honda, maaf tapi saya tidak bisa memberi tahu Anda mengapa mereka tidak mengizinkan saya, tetapi kenyataannya menurut saya begitu, mereka juga terlihat sangat berdedikasi," kata Alex Rins dari Moto.it, Selasa (5/12/2023).

Rins sadar posisinya tidak begitu kuat karena statusnya sebagai pebalap tim satelit di Honda. Di sisi lain muncul kabar kalau Honda hanya mendengarkan masukan dari Marc Marquez. Apa yang dirasakan Rins sekarang persis seperti dirinya membela Suzuki.

"Pada akhirnya Anda harus ingat bahwa saya berasal dari tim satelit dan ini adalah tim resmi, lebih banyak orang daripada misalnya di Suzuki yang mendengarkan, penuh perhatian," ujar Alex Rins.

Yamaha dan Suzuki sama-sama menggunakan mesin inline-4. Kendati pakai dapur pacu yang mirip, Rins mendapati motor Yamaha lebih asyik saat masuk tikungan.

"Tidak bisa dibandingkan dengan Honda tapi dengan Suzuki yang merupakan motor lain 4 segaris, sensasinya dibandingkan dengan Suzuki, yang saya ingat adalah dengan motor ini saya bisa mengerem lebih ke dalam tikungan dibandingkan dengan Suzuki. Saya menyukainya dan ini positif," jelas Rins.

Saat menjalani sesi tes Valencia, Rins berada di posisi 19 dengan jarak 1,311 detik dari pebalap tercepat Maverick Vinales.

"Saya bertanya, saya katakan kepada mereka (tim Yamaha): 'Apakah Anda keberatan jika saya tidak melakukan 'time attack?', karena saya lebih suka menggunakan ban lunak ketiga untuk bekerja dan untuk mendapatkan pengalaman dan informasi untuk sepeda motor. Bahwa saya tidak berusaha dan pergi dengan ketakutan bahwa pada akhirnya saya belum seratus persen sehat. Tim telah mengatakan kepada saya: 'Yang kami butuhkan adalah informasi, putaran, jadi jangan ragu untuk terus bekerja, bukan fokus pada waktu yang cepat'," jelas Rins.