General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna mengungkap alasan mengapa tim pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha tampil bobrok di MotoGP. Menurut dia, mereka telah salah menentukan strategi.
Dall'Igna mengatakan, Honda dan Yamaha terlalu bertumpu pada satu pebalap andalan. Jika Honda hanya mengandalkan Marc Marquez, maka Yamaha bersandar pada Fabio Quartararo.
Efeknya, data yang mereka kumpulkan untuk pengembangan motor hanya mengacu dari satu pebalap, bukan seluruhnya. Maka, ketika pebalap andalan tersebut tak mampu tampil baik, pebalap lain juga tak bisa diharapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesalahan Strategi mereka adalah hanya mengikuti (kemauan) satu pebalap saja. Kemauan tersebut yang kemudian mendasari pengembangan motor mereka. Jadi, mereka hanya menerima feedback pebalap andalan, bukan semuanya," ujar Dall'Igna, dikutip dari Crash.net, Kamis (22/6).
![]() |
Musim ini, Marquez dan Quartararo masih kesulitan menang. Sementara pebalap lain dari tim mereka tak mampu menambal kekurangan tersebut. Sehingga, Honda dan Yamaha harus terseok-seok sepanjang musim.
"Seringkali apa yang disampaikan pebalap andalan (pabrikan), atau sang juara, tidak benar. Kenapa? Karena bakatnya telah menutupi masalah yang dialami motor," ungkapnya.
Baca juga: Cedera Mulu, Marc Marquez Segera Pensiun? |
![]() |
Lebih jauh, Dall'Igna menyarankan, seandainya Honda dan Yamaha mau bangkit dari keterpurukan, maka mereka harus segera mengubah strategi. Kini, menurutnya, pengembangan motor harus didasarkan pada kebutuhan kolektif, bukan mengacu pada keinginan satu pebalap saja.
"Kemudian, secara paradoks, untuk mengembangkan proyek dengan baik, tim harus mendengarkan semua masukan, semua pebalap," kata dia.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah