Mantan pebalap MotoGP yang kini membela Yamaha di World Superbike atau WSBK, Remy Gardner mengaku tak menyesali keputusannya pindah kompetisi. Sebab, menurut dia, WSBK sekarang jauh lebih seru dan menarik disaksikan ketimbang MotoGP.
Disitat dari Motorsport, Gardner secara tak langsung menganggap, MotoGP memang lebih bergengsi dibandingkan WSBK. Namun, jika melihat persaingan antar pebalap dan bagaimana perlombaan berlangsung, maka WSBK menurutnya masih lebih unggul.
"Jika Anda ingin bersenang-senang dan merasakan balapan yang bagus, maka World Superbike merupakan pilihan yang bagus," ujar Gardner saat membandingkan WSBK dan MotoGP, dikutip Senin (29/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gardner memiliki analisis pribadi soal mengapa MotoGP kalah seru dari WSBK. Menurut dia, motor MotoGP terlalu banyak menggunakan perangkat elektronik. Sehingga, saat ini pertarungannya tak lagi antar pebalap, melainkan antar tunggangan.
Sementara motor WSBK dirancang berbeda dari MotoGP. Dia memastikan, motor di kejuaraan 'kelas dua' tersebut lebih basic dan butuh kemampuan pebalap untuk bisa menaklukkannya.
"Motor MotoGP telah disempurnakan sehingga hanya ada satu gaya berkendara. Anda harus membuat motornya nyaman, dan jika Anda bisa melakukannya, maka Anda menjadi sangat cepat," terangnya.
"Superbike lebih mirip sepeda motor biasa, tanpa perangkat berlebihan seperti sayap dan hal-hal sejenisnya. Superbike karakternya tidak stabil, Anda bisa melaju kencang dengan motor ini dan roda belakang tiba-tiba terangkat saat memasuki tikungan," tambahnya.
![]() |
Lebih jauh, Gardner menjelaskan, penggunaan ban juga berpengaruh pada berlangsungnya perlombaan. Menurut dia, ban Pirelli yang digunakan pebalap WSBK lebih cocok untuk bermanuver di lintasan. Sementara ban Michelin di MotoGP kaku dan menyulitkan para penggunanya.
"Ini (perbedaan WSBK dan MotoGP) juga karena ban. Ban Michelin cukup kaku, jadi ada banyak ruang untuk melakukan kesalahan kecil. Anda akan sangat mudah terjatuh saat ban dalam keadaan dingin," kata dia.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?