Ada beberapa pebalap MotoGP yang memiliki ukuran tubuh tinggi dan pendek. Mana yang lebih diuntungkan saat membalap?
Ukuran tinggi dan berat badan menjadi kontroversi tersendiri di MotoGP. Sejauh ini tidak ada batasan khusus untuk para pebalap motor di kelas premier seperti MotoGP ataupun World Superbike.
Pebalap yang tinggi disebut-sebut berpengaruh ke berat. Beberapa pebalap seperti Luca Marini dari MotoGP dan Scott Redding dari Superbike sudah menyuarakan agar ada pembatasan berat supaya lebih adil.
Mengutip Motosan, menurut keduanya, akselerasi buruk, aerodinamis, serta konsumsi BBM akan terpengaruh dari tinggi badan itu. Kontra dengan hal itu, ada beberapa yang menyuarakan agar regulasi MotoGP dan SBK tanpa bobot minimum harus dipertahankan. Pasalnya, pebalap dengan ukuran tubuh pendek juga punya masalah tersendiri seperti distribusi bobot serta kesulitan mengontrol motor saat ngerem hingga mengganti gigi.
Di MotoGP ada lima pebalap yang memiliki tubuh tinggi. Kelima pebalap tersebut adalah:
- Luca Marini: 184 cm
- Joan Mir: 181 cm
- Augusto Fernandez: 181 cm
- Aleix Espargaro: 180 cm
- Alex Marquez: 179 cm
Bila melihat dari postur tubuh pebalap di atas, tampaknya tinggi bukanlah penghalang. Buktinya Joan Mir sempat menjadi juara MotoGP tahun 2020. Sedangkan untuk lima pebalap dengan ukuran tubuh pendek yaitu:
- Miguel Oliveira: 170 cm
- Brad Binder: 170 cm
- Marc Marquez: 169 cm
- Enea Bastianini: 168 cm
- Jorge Martin: 168 cm
Dari beberapa pebalap dengan tubuh pendek itu, di antaranya membalap dengan cepat. Sebut saja Marc Marquez yang berhasil menyabet beberapa gelar juara dunia.
Sebelumnya, mantan pebalap sekaligus legenda MotoGP, Valentino Rossi pernah mengatakan, bobot pebalap tak boleh terlalu berat saat mengendarai motor di lintasan. Itulah mengapa, menurutnya, kurus dan tak terlalu tinggi merupakan kombinasi yang sempurna.
"Bertubuh tinggi memang baik untuk bermain basket, tapi tidak untuk MotoGP. Sebab, itu bisa jadi masalah besar," ujar Rossi dikutip Rabu 23 Agustus 2022.
"Saya lumayan tinggi (185 cm) tapi saya beruntung karena bobot tubuh saya cenderung ringan. Sampai sekarang, saya terus menjaga bobot tubuh saya," tambahnya.
Selain itu, sosok berjuluk The Doctor itu menambahkan, jika tubuh terlalu tinggi dan bobotnya terlalu berat, maka konsumsi bahan bakar di kendaraan cepat berkurang. Menurutnya, penambahan bobot 5 kilogram bisa mengurangi kecepatan 10 detik saat balapan.
"Saya juga bicara soal bahan bakar. Jika tubuhmu besar, maka BBM kendaraan pasti cepat berkurang. Begitu logikanya. Motor juga menjadi semakin lambat dan lambat. Ini yang menjadi masalah jika tubuhmu terlalu tinggi," terangnya.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(dry/din)