Jorge Lorenzo Sebut Dirinya Masih Membalap Kalau Bersama Ducati, Duel dengan Marquez

NORTHAMPTON, ENGLAND - AUGUST 23: Jorge Lorenzo of Spain and Ducati Team and Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team (L) smile during the press conference pre-event during the MotoGp Of Great Britain - Previews at Silverstone Circuit on August 23, 2018 in Northampton, England. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images) — Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Jakarta -

Karir Jorge Lorenzo merosot drastis usai meninggalkan Yamaha. Ia percaya diri kalau tak pindah ke Honda dan masih bersama Ducati mungkin masih akan membalap.

Jorge Lorenzo mengakhiri karir MotoGP dengan catatan kurang bagus. Meski sebelumnya beberapa kali menjadi juara dunia, namun saat memutuskan pensiun saat bersama dengan Honda, ia berhenti dengan tangan hampa.

"Mungkin saya masih membalap kalau bersama dengan Ducati. Motornya sangat kuat tapi tidak bagus saat di tikungan. Tapi kami menemukan setelan yang bagus dan mulai menang di tahun 2018," kata pebalap berjuluk X-Fuera itu dikutip Crash.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan ia sesumbar, kalau sekarang berada di atas Ducati Desmosedici GP 23, dia bakal menampilkan performa cemerlang. Pada tahun 2018, pebalap Ducati yang tampil gemilang hanya Andrea Dovizioso. Sementara Lorenzo dan bahkan Valentino Rossi pun gagal. Hingga akhirnya Francesco Bagnaia kembali membawa harum nama Ducati dengan menjadi juara dunia tahun 2022.

"Dengan motor yang sekarang, bayangkan apa yang bisa saya lakukan. Kemudian dengan Gigi Dall'lgna saya cukup harmonis. Saya bisa saja duel dengan Marc Marquez," tambah Lorenzo.

Marquez sendiri dalam setahun terakhir tengah bergulat dengan performa motor Honda RC213V. Kini di awal musim 2023, ia tengah mengalami cedera usai menubruk Miguel Oliveira di seri pembuka MotoGP Portugal. Sementara para pebalap Ducati justru terlihat perkasa. Dalam dua seri pembuka musim ini, kemenangan ditorehkan oleh para pebalap Ducati.

Soal Marquez, Lorenzo menilai ia masih punya kesempatan terbuka untuk menguasai jalannya musim 2023. Terlebih catatan waktu Honda RC213V tidak terpaut jauh dengan para rivalnya.

"Dia masih punya 0,2 atau 0,3 detik lebih cepat dari para pebalap di beberapa sirkuit, tapi kalau motor lebih lambat sampai satu detik mungkin Anda tidak akan pernah menang. Di sini (MotoGP) pebalap lebih perhitungkan daripada di F1, tetapi dengan begitu banyak elektronik jika motornya tidak cepat Anda tak bisa berbuat apapun," ungkapnya.