MotoGP 2023 bakal diisi menu balapan hari Sabtu yang dinamakan Sprint Race. Balapan ini mengundang polemik, karena selain memberi pebalap pekerjaan tambahan, bonus untuk ajang ini pun masih belum jelas. Maka itu pebalap diprediksi bakal mogok tidak mau mengikuti Sprint Race suatu saat nanti.
Hal itu dilontarkan langsung oleh manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat. Menurut Pernat, Sprint Race seperti sebuah balapan yang terlalu dipaksakan oleh Dorna Sports. Balap dengan konsep separuh lap dan separuh poin ini juga dapat kritikan karena tidak menawarkan bonus buat pebalap yang berpartisipasi.
"Setelah tiga balapan, para pebalap akan menggila. Untuk saat ini tidak ada bonus balapan dalam kontrak dan jika mereka tidak memberikannya kepada kami, saya rasa kami tidak akan balapan," kata Pernat dikutip dari Motosan.
Pernat turut melakukan pembicaraan dengan sesama manajer MotoGP, yaitu Albert Valera manajer Aleix Espargaro dan Giovanni Balestra manajer Maverick Vinales. Disepakati bahwa pebalap harus mendapatkan setengah bonus dari keikutsertaan di Sprint Race.
Tapi masalahnya, saat ini belum ada pihak manapun yang mau bertanggung jawab atas bonus tambahan tersebut. Baik pihak Dorna Sports, maupun tim MotoGP saling lempar tanggung jawab.
"Ini adalah pertarungan antara Dorna Sports, tim, dan pebalap. Saya meminta uang kepada Ducati dan mereka mengatakan kepada saya 'pergi ke Dorna', Dorna berkata 'pergi ke tim, itu urusan mereka'," ujar Pernat.
"Pebalap akan melakukan dua balapan pertama karena wajib, tapi jika tidak memberikan premi (bonus) akan ada masalah. Itu adalah pemaksaan yang tidak bisa dilakukan," tambah Pernat.
Simak Video "Video: Kata Marquez Usai Juarai Sprint Race MotoGP Ceko 2025"
(lua/din)