Panas Banget! Segini Suhu Aspal Sirkuit Mandalika saat Balapan WSBK

Jakarta -

Berbeda dibandingkan tahun lalu yang terus-terusan diguyur hujan, World Superbike atau WSBK Mandalika musim ini digelar saat cuaca di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah terik-teriknya. Bahkan, suhu aspal Sirkuit Mandalika tercatat menjadi yang terpanas sepanjang musim.

Disitat detikOto dari Totalmotorcycle, Senin (14/11/2022), pada sesi Race 2 WSBK Mandalika, suhu aspal lintasan mencapai hampir 70 derajat celcius dengan suhu udara 37 derajat celcius. Itu merupakan temperatur ekstrem yang membuat tim harus pintar-pintar memilih jenis ban.

Motorcycle Racing Director Pirelli, Giorgio Barbier mengatakan, suhu tinggi ditambah daya cengkram trek yang kuat membuat pebalap harus menggunakan ban dengan standar khusus. Dia bersyukur, meski cuacanya ekstrem, namun para pebalap nyaris tak mengalami masalah di bagian ban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kita ingin meringkas akhir pekan dari sudut pandang ban, rekor suhu trek selama akhir pekan Mandalika mendekati 70 derajat Celcius. Dalam kondisi ekstrem seperti itu dan dengan aspal baru yang memberikan cengkeraman, ban standar kami membuat perbedaan, khususnya bagian belakang SCo," ujar Barbier.

"Dengan itu, pengendara memungkinkan untuk mempertahankan kecepatannya dan mematahankan rekor tanpa harus memikirkan masalah ban," tambahnya.

Tribun penonton Sirkuit Pertamina Mandalika 2022

Suhu panas di Race 2 di Sirkuit Mandalika Lombok. Foto: Ridwan Arifin

Diketahui, saat hari terakhir perlombaan di Sirkuit Mandalika, cuacanya memang tengah panas-panasnya. Hal itu bahkan diakui sejumlah pebalap WSBK. Bahkan, sesaat setelah usai membalap, mereka langsung buru-buru membuka wearpack dan mengambil handuk basah untuk diusap ke wajah.

Race 2 merupakan titik terpanas di Sirkuit Mandalika. Suhu aspal lintasan yang bertempat di tepi pantai tersebut sempat 'hanya' 54 derajat celcius saat superpole dan 66 derajat celcius saat Race WorldSSP.

"Saya mengonfirmasi, di tengah cuaca ektrem tersebut, penerapan standar ban khusus tak hanya ditujukan untuk juara dunia saja, melainkan untuk semua pebalap," kata Barbier.