Pebalap Mooney VR46, Luca Marini, ingin di kelas MotoGP ada aturan berat minimum pengendara. Selama ini aturan tersebut hanya ada di kelas Moto3 dan Moto2. Mengapa Marini ingin aturan tersebut juga ditetapkan di balap kasta tertinggi?
Tentu ada alasannya, sebab Marini merupakan salah satu pebalap MotoGP yang memiliki postur tinggi dan tubuh yang berat. Sehingga tanpa adanya aturan berat badan minimum, dirinya jadi keteteran bertarung dengan pebalap yang badannya lebih ringan.
"Di MotoGP lebih rumit (dari Moto2). Saya berusaha keras dengan latihan dan diet, tapi tidak ada berat minimum dan oleh karena itu ada perbedaan 10 kilo antara saya dan pebalap Ducati lainnya," kata Marini dikutip dari Tuttomotoriweb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adik Valentino Rossi tersebut adalah salah satu pebalap tertinggi dan terberat di MotoGP. Dikutip dari situs MotoGP, Marini memiliki bobot 69 kg. Badan dia lebih berat dari rekan setimnya, Marco Bezzecchi, yang punya bobot 61 kg.
Marini menjelaskan bagaimana berat tubuhnya menempatkan dia dalam lebih banyak kesulitan daripada rekan-rekannya yang mempunyai badan lebih kurus.
"Ini akan sangat berdampak pada motor dan tingkat keausan ban. Di awal musim saya menyelesaikan balapan dengan ban belakang yang sangat aus. Kami bekerja keras untuk itu dan sekarang saya kompetitif, tetapi akan lebih baik jika ada beban minimum juga, karena kami bisa melakukan lebih banyak latihan beban. Bahkan (pebalap) yang paling ramping pun akan mendapat manfaat," sambungnya lagi.
Marini sendiri tampil cukup bagus di musim keduanya di MotoGP. Rider asal Italia itu kini bertengger di posisi ketiga belas dengan raihan 111 poin. Balapan penutup MotoGP 2022 akan diselenggarakan di Sirkuit Valencia, Spanyol, pada akhir pekan ini.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?