Berulang Kali Rossi Katakan Motor M1 Payah, tapi Yamaha Tak Kunjung Berbenah

Berulang Kali Rossi Katakan Motor M1 Payah, tapi Yamaha Tak Kunjung Berbenah

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 17 Okt 2022 12:33 WIB
LAGOA, ALGARVE, PORTUGAL - NOVEMBER 05: Valentino Rossi of Italy and Petronas Yamaha SRT rounds the bend during the MotoGP Of Portugal - Free Practice  on November 05, 2021 in Lagoa, Algarve, Faro. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Valentino Rossi saat masih membela tim satelit Petronas Yamaha SRT. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Yamaha mengalami masalah besar di MotoGP Australia 2022, di mana pebalap utamanya, Fabio Quartararo, gagal finis dan terancam gagal mempertahankan gelar juara dunia. Mantan legenda MotoGP dan Yamaha, Valentino Rossi, dulu sering mengkritik payahnya YZR-M1, tapi Yamaha tak kunjung berbenah.

Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo hancur lebur pada lanjutan seri ke-18 MotoGP 2022 di Australia. Quartararo melakukan kesalahan dua kali pada balapan yang dilakukan sebanyak 27 lap itu. Dia sempat melebar pada tikungan keempat dan tercecer, kemudian akhirnya terjatuh di tikungan kedua dan tidak bisa melanjutkan balapan.

Dalam pernyataannya sesudah balapan, Quartararo mengeluhkan beberapa kekurangan di motor M1. Tidak hanya soal aspek kecepatan, Quartararo kini juga mengeluhkan cengkeraman ban belakang yang dinilai sangat payah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja kami (tidak hanya) kehilangan tenaga, tetapi juga grip belakang," buka Quartararo dikutip laman Crash. "Sehingga ini akan menjadi satu hal yang harus kami perbaiki," sambungnya lagi.

"Kami membutuhkan lebih banyak cengkeraman (pada ban) belakang, juga karena kami perlu menghemat ban, serta mencoba untuk memiliki pengendalian sebaik mungkin," tegas pebalap berjuluk El Diablo.

ADVERTISEMENT

Dua penyakit itu sebenarnya bukan masalah baru Yamaha. Valentino Rossi sudah berulang kali memperingatkan Yamaha agar melakukan perubahan radikal untuk memperbaiki aspek tenaga dan cengkeraman belakang.

ASSEN, NETHERLANDS - JUNE 24: Valentino Rossi of Italy and Petronas Yamaha SRT smiles during the MotoGP press conference pre-event during the MotoGP of Netherlands - Previews at TT Circuit Assen on June 24, 2021 in Assen, Netherlands. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Valentino Rossi Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

"Bagi saya, kami perlu banyak bekerja pada mesin. Yamaha harus bekerja keras, karena sepertinya motor lain membuat langkah besar, karena sangat cepat tetapi juga lebih baik untuk dikendarai. Jadi kita sangat perlu melakukan sesuatu yang penting untuk memulihkan kesenjangan," kata Rossi dalam sebuah wawancara pada 2019 lalu, dikutip dari Crash.

Dengan motor yang lebih lambat dibanding pesaingnya, pebalap Yamaha harus memutar otak untuk mengurangi kesenjangan itu dengan cara melaju lebih cepat di tikungan. Tapi masalahnya, motor Yamaha memiliki grip yang buruk di bagian belakang.

"Bagi saya sisi elektronik adalah hal utama yang harus diperbaiki, kami perlu bekerja keras. Kami cukup lambat di trek lurus, kami perlu mencatat waktu lap di tikungan," sambung Rossi.

"Dan jika cengkeramannya lebih rendah karena alasan tertentu, kami lebih menderita daripada motor lain yang bisa melaju 10 atau 15 km/jam lebih cepat dari kami," tambahnya. Keluhan yang kurang lebih sama juga disampaikan Rossi pada 2020 lalu.

Hingga musim 2022 ini, Yamaha sepertinya masih bertahan dengan masalah yang sama. Namun untuk musim 2023, pabrikan garpu tala itu akan melakukan ubahan besar-besaran di motor YZR-M1 agar bisa tampil kompetitif.

Sebagai buktinya, Yamaha telah merekrut mantan kepala pengembangan mesin Formula 1 Ferrari dan Toyota, Luca Marmorini. Selain itu Yamaha juga telah sepakat bekerja sama dengan insinyur tim MotoGP Suzuki Ecstar, Tom O'Kane.




(lua/rgr)

Hide Ads