Sirkuit KymiRing di Finlandia jadi sorotan usai gagal menggelar MotoGP musim ini. Tak hanya itu, sirkuit ini juga sempat mendapatkan kritik dari pebalap penguji yang melakukan tes pada 2019 silam. Hal utama yang dikritik adalah soal layout sirkuit. Memangnya seperti apa desain Sirkuit KymiRing?
Sebagai informasi, enam pebalap penguji telah menjajal Sirkuit KymiRing pada 2019 lalu. Saat itu rencananya KymiRing menggelar MotoGP pada tahun 2020. Tapi rencana itu gagal karena terjadinya pandemi virus Corona.
Para pebalap dari enam pabrikan berbeda untuk pertama kalinya melahap lintasan sirkuit KymiRing, Senin (19/8/2019). Keenam pebalap tersebut yakni Stefan Bradl (Honda), Michele Pirro (Ducati), Sylvain Guintoli (Suzuki), Jonas Folger (Yamaha), Bradley Smith (Aprilia), dan Mika Kallio (KTM).
Dikutip dari situs GPOne, Michele Pirro mengatakan Sirkuit KymiRing memiliki karakter sempit dan banyak tikungan. Dengan banyaknya perubahan arah, maka pebalap akan mengalami kesulitan dalam menemukan titik pengereman yang ideal. Sebagai gambaran, KymiRing disebut memiliki karakter seperti Sirkuit Austin Amerika dan Sirkuit Sachsenring Jerman.
Jika dilihat dari layout-nya, Sirkuit KymiRing memang hanya memiliki sedikit lintasan lurus, yakni di lintasan start dan finis, lalu setelah tikungan keempat, dan setelah tikungan kesebelas. Selebihnya didominasi tikungan lambat atau lintasan lurus yang pendek.
Dengan karakter seperti itu, Pirro mengatakan sirkuit tersebut tidak cocok buat ajang sekelas MotoGP. Sebab motor MotoGP memiliki tenaga yang besar, sehingga akan sia-sia jika digeber di trek yang lambat.
![]() |
"Setelah tikungan 5 hingga seterusnya, praktis hanya gigi 1 dan 2 yang digunakan, ya sesekali pakai gigi 3. Saat saya mengetes pada 2019 lalu, bahkan saya bisa mencapai 1 km hanya dengan menggunakan gigi 1," ungkap Piro.
Pirro menambahkan, Sirkuit KymiRing hanya cocok buat kelas Moto3 yang memiliki performa tenaga lebih rendah dibanding motor MotoGP. "Ya, saya pikir dengan Moto3 Anda bisa bersenang-senang, tapi tidak dengan MotoGP. Desainnya sangat khusus, ada banyak blind spot, masalahnya Anda tidak akan bisa memanfaatkan MotoGP. Sebab begitu Anda berakselerasi, Anda harus siap-siap mengerem," sambungnya.
Sirkuit KymiRing dibangun pada tahun 2016 dan sudah menyepakati kontrak bersama Dorna Sports untuk menyelenggarakan MotoGP selama lima musim, tapi hingga kini sirkuit itu tak kunjung mendapatkan jatah menggelar MotoGP. Sirkuit tersebut memiliki 18 tikungan dengan panjang lintasan 4,8 km.
Menurut Pirro, sekitar 3 km dari total panjang 4,8 km didominasi oleh tikungan. "Di KymiRing Anda bisa memacu motor hingga 350 km/jam, tapi kemudian Anda harus melewati 15 tikungan dengan jarak 3 km. Ada banyak tikungan di Sirkuit Austin, tapi lintasannya lebih panjang 1 km (dibanding KymiRing)," sebut Pirro.
Karena banyaknya tikungan, balapan MotoGP di Sirkuit KymiRing berpotensi membosankan. Sebab para pebalap akan kesulitan menyalip lawan di depan.
"Pebalap di belakang Anda tidak memiliki kesempatan untuk mengambil jalur lain karena jarak antara tikungan terlalu pendek, ia tidak punya waktu. Ini membuat balapan menjadi rumit. Saya tidak tahu di mana Anda bisa menyalip di balapan ini," bilang Kallio yang merupakan pebalap penguji KTM.
Simak Video "MotoGP Portugal 2023 Akhir Pekan Ini, Menanti Kejutan Seri Perdana"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya