Jorge Lorenzo: Motor Honda Dibuat untuk Marquez, yang Lain....

Jorge Lorenzo: Motor Honda Dibuat untuk Marquez, yang Lain....

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 26 Agu 2022 10:38 WIB
PHILLIP ISLAND, AUSTRALIA - OCTOBER 24: Jorge Lorenzo of Spain rider of the #99 Repsol Honda Team Honda is seen in the paddock during previews ahead of the 2019 MotoGP of Australia at Phillip Island Grand Prix Circuit on October 24, 2019 in Phillip Island, Australia. (Photo by Robert Cianflone/Getty Images)
Jorge Lorenzo saat membela Repsol Honda (Foto: Getty Images/Robert Cianflone)
Jakarta -

Jorge Lorenzo, mantan juara MotoGP mengungkapkan apa yang menjadi masalah pada motor Honda. Menurut Lorenzo, motor Honda lebih mudah dibawa sebelum Marquez tiba.

"Bertahun-tahun yang lalu, Honda mungkin adalah motor yang lebih sederhana yang bisa bekerja untuk lebih banyak pengendara. Jika kita ingat, pada tahun 2006, tim satelit yang berbeda melakukannya dengan baik," ujar Jorge Lorenzo dikutip dari DAZN, Rabu (24/8/2022).

Seperti diketahui Marquez naik ke kelas MotoGP bersama Honda di musim 2013. Sejatinya sebagai rookie, Marquez harus tampil bersama tim satelit lebih dulu, namun Honda yang kehilangan Casey Stoner memenangkan negosiasi untuk menaikkan Marquez ke tim utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musim pertama dia langsung meraih banyak kemenangan dan bahkan jadi juara dunia. Selanjutnya adalah sejarah, kariernya moncer hingga kini tercatat enam kali menjadi juara dunia yakni 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

Selepas Dani Pedrosa, Marquez juga berganti-ganti tandem, mulai dari Jorge Lorenzo (2019), Alex Marquez (2020), dan Pol Espargaro (2021). Cuma Alex Marquez yang pernah naik, musim berikutnya dia ditendang ke LCR Honda.

ADVERTISEMENT

"Lalu, dari 2016, 2017, 2018, menjadi satu motor lagi untuk gaya Marc, mungkin juga karena dia jelas-jelas pebalap terdepan. Pembalap kedua mulai lebih menderita. Dani mulai mendapatkan hasil (bagus) yang semakin sedikit, ketika saya tiba di musim itu cukup menjadi malapetaka, meskipun memang benar saya secara fisik tidak seratus persen setiap saat," kata Lorenzo.

Jorge Lorenzo, yang membalap untuk Honda sebelum pensiun, menjelaskan bahwa tim Jepang sebenarnya mendengarkan para pebalapnya. Para insinyur selalu memperhitungkan saran pebalap saat mengembangkan motor. Namun, dia menilai masih ada pilot yang belum bisa mengeluarkan "performa terbaik" dari mesin tersebut.

"Honda memang mendengarkan para pengendara. Mereka mendengarkan saya. Bahkan, kami pergi ke Jepang, untuk berada di sana selama seminggu untuk bekerja keras. Para insinyur selalu memperhitungkan saya," ujar dia.

Namun, kecelakaan di Assen membuat Lorenzo memilih pensiun. Ia memutuskan gantung helm di usia 32 tahun usai MotoGP musim 2019 berakhir.

"Kemudian saya jatuh di Assen dan untuk bagian saya, saya tidak lagi ingin melanjutkan itu, mungkin, dengan lebih banyak kerjasama berkelanjutan, saya akan meningkatkan hasil itu. Atau, juga, berkat pengalaman saya, kami akan mengambil jalan yang berbeda dari Marc dan sedikit meningkatkan motornya," kata Lorenzo.

"Ketika Assen terjadi, itu terganggu dan tampaknya, sejak saat itu, dengan kecelakaan itu, terutama Marc, yang membuat perbedaan dengan motor apa pun karena dia adalah fenomena, pembalap lain belum tahu bagaimana caranya, mendapatkan kinerja yang lebih baik," jelas Lorenzo.




(riar/din)

Hide Ads